Indonesia Fashion Week (IFW), pekan mode pertama yang melibatkan beragam
praktisi fashion, mulai desainer hingga pelaku bisnis skala kecil menengah, resmi
dibuka. Berlangsung empat hari, 23-26 Februari 2012, IFW menjadi pesta fashion
bagi semua kalangan. Mengangkat tema “Colorful Indonesia”, IFW tak
hanya menghadirkan rancangan teranyar
dari desainer kenamaan Indonesia, namun juga menghadirkan koleksi busana kreasi
UKM yang ditampilkan dalam area pameran. Fashion show, talkshow,
seminar seputar mode, serta pameran produk fashion hadir di IFW 2012 melibatkan
total 500 desainer dan UKM.

Pelaksanaan IFW 2012 menargetkan 30.000 pengunjung selama empat hari pekan
mode berlangsung. Masyarakat umum dapat turut menikmati dan mencari inspirasi
melalui ajang ini. Di hari pertama, 23 Februari 2012, pukul 10.00 saat
pembukaan berlangsung, antrian di loket tiket masuk yang dibanderol Rp 10.000
sudah mulai dipadati penggemar mode Indonesia. IFW 2012 menunjukkan bagaimana
berbagai pihak dapat menikmati pesta fashion yang memiliki tujuan besar ke
depannya.

Atas inisiasi APPMI, IFW terselenggara dengan dukungan dari Kementerian
Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Masing-masing kementrian mengambil
peran dan memberikan bentuk dukungan sesuai kebutuhan untuk mewujudkan ambisi
bersama, menjadikan Indonesia sebagai fashion hub di Asia dan dunia.

Menteri Perindustrian, MS Hidayat dalam pembukaan IFW 2012 mengatakan
Indonesia Fashion Week bukan hanya momen tetapi juga movement.
“Indonesia Fashion Week merupakan gerakan yang menandai bangkitnya
industri fashion menuju fashion dunia,” jelasnya, dalam sambutan di
pembukaan IFW 2012 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Kamis
(23/2/2012).

MS Hidayat mengatakan IFW 2012 merupakan ajang international fashion
trade
yang menampilkan inovasi, kreativitas dalam dunia mode secara
lengkap, dan mengangkat keragaman budaya lokal. IFW menjadi inspirasi fashion
Asia dan dunia, sekaligus sebagai pertemuan berbagai komunitas, dan sarana
dagang dan gaya hidup.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa dalam sambutannya mengatakan IFW 2012
tidak hanya mengangkat aspek bisnis namun juga mencakup pengembangan
kreativitas dan merupakan bentuk penghargaan atas budaya bangsa. “Budaya
kita adalah kekuatan dalam menginspirasi berbagai macam produk. Kolaborasi desainer
dan perajin sangat dibutuhkan. Mata rantai yang memiliki nilai dari hulu ke
hilir harus dibangun. Desainer punya peran penting. Jangan pernah underestimate
desainer,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan impian menjadikan Indonesia Fashion Hub di Asia pada 2020
dan di dunia pada 2025, Ketua APPMI Taruna Kusmayadi mengajak seluruh asosiasi
di industri fashion untuk bergandengan tangan memajukan fashion Indonesia
melalui IFW. “Kami mengajak asosiasi untuk bersama bermimpi kembali
menjadikan Indonesia sebagai lokasi fashion hub untuk busana
konvensional dan busana muslim. Kami mohon maaf jika pada IFW pertama ini masih
terdapat kekurangan. Termasuk dengan adanya 50 exhibitor yang waiting
list
sehingga tidak dapat ditampung dalam pameran IFW 2012,”
tandasnya.

Jika APPMI telah sukses menginisiasi, dan kementerian serta desainer
berperan dengan keahliannya, Anda juga bisa ambil bagian mendukung fashion
Indonesia dengan mengunjungi pameran hasil karya lokal berkualitas yang lolos
seleksi di area pameran IFW 2012, di Cendrawasih Room, Assembly Hall, dan Main
Lobby JCC.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37903

Untuk melihat artikel Mode & Gaya lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

__________________________________________________

Supported by :