Dr. Taruna Ikrar
(University of California, School of Medicine, Irvine, USA)

Dipertengahan tahun 2011 ini, kita dikejutkan oleh berita dari Eropa. Berita tersebut menjelaskan bahwa telah terjadi wabah Entero Hemoragic E.Coli (EHEC) yang telah menimbulkan infeksi terhadap lebih 2300 orang dan menelan ratusan korban jiwa. Serangan bakteri mematikan Escherichia coli atau E.coli diwaspadai sebagai strain
terbaru E.coli, karena efek penyakit yang disertai perdarahan serius
dan dapat menyebabkan kematian penderita. Dan hal ini berbahaya, karena
bisa memicu perdarahan parah. Demikian pula, bakteri ini kebal terhadap
antibiotik.

(Gambar 1: Gambaran Mikroskopi bakteri Entero Hemoragic Escherichia Coli)

Penyebaran, penyakit ini diketahui, merupakan akibat kontaminasi
makanan, air minum, susu, sayuran, serta pencemaran lingkungan, yang
berasal dari kotoran, liur, atau tinja penderita penyakit diare ini,
baik langsung dari penderita atau merupakan vektor dari binatang
mengerat misalnya tikus.

Sejarah Penyakit Diare akibat E.Coli

Menurut sejarahnya, infeksi E.Coli telah menyerang dunia
dan mewabah sejak tahun 1882 yang menelan ribuan korban jiwa di Amerika,
kemudian menyebar ke Jepang dan Eropa. Selanjutnya 100 tahun kemudian,
tepatnya tahun 1975 ditemukan strain baru yang berdasarkan uji isolasi antigen, dimana E.Coli
ini kebal terhadap antibiotik, dan tahun 2011 ini berawal dari Eropa,
penyakit ini kembali mewabah. Selama wabah yang mulai minggu kedua bulan
Mei di utara Jerman, lebih dari 2300 orang telah terinfeksi pada 7
Juni, dan lebih dari 600 jiwa mengalami Haemolytic Uraemic Syndrome,
yaitu suatu perdarahan yang menimbulakan kelebihan urea didalam darah,
dan tentunya bisa menyebabkan penurunan kesadaran, serta 123 jiwa
diantaranya telah meninggal dunia.

Gejala Klinis infeksi E.Coli


Gejala infeksi bakteri E.Coli antara lain berupa sakit perut seperti kram disertai diarrhea, yang pada sebagian kasus dapat mengeluarkan darah (haemorrhagic colitis).
Gejala lain yang sering menyertainya adalah demam serta mual-muntah,
kemudian infeksi bisa berlanjut sebagai suatu perdarahan atau Haemolytic Uraemic Syndrome (HUS).
Jika telah terjadi perdarahan, akan memperlihatkan gejala yang serius,
berupa gagal ginjal akut yang disertai kerusakan pada sel-sel darah
merah, gangguan saraf, stroke dan koma. Diperkirakan sekitar 10 persen
dari pasien yang terinfeksi EHEC akan berlanjut ke keracunan uraemic didalam darahnya (HUS), dengan tingkat kematian sebesar 3-5 persen.

(Gambar 2: Gejala klinis penderita Haemolytic Uraemic Syndrome)


Diagnosa pasti penyakit ini didasarkan pada pemeriksaan kultur tinja. Pada pemeriksaan tersebut ditemukan bakteri dengan strain terbaru berupa E. Coli, dan pemeriksaan lanjut untuk memperkuat diagnosa dapat digunakan PCR untuk analisa DNA, serta dapat menggunakan teknik fluoresensi untuk mendeteksi perkembangan antigen dari bakteri tersebut.
(Gambar 3: Mekanisme Bakteri E. Coli menginfeksi usus)


Mekanisme Penularan Penyakit

Meskipun E. coli merupakan bagian alami dari flora usus manusia dan biasanya tidak pathogen (tidak menimbulkan penyakit), namun strain terbaru dari E. Coli ini digolongkan bersama sebagai EHEC (Entero Hemoragic E.Coli)
yang menghasilkan racun atau toksin Shiga. Toksin Shiga ini berbahaya
karena dapat memasuki sel-sel lapisan usus dan menghambat sintesis atau
produksi protein. Selanjutnya, penghancuran sel-sel usus oleh bakteri
ini akan menyebabkan kram perut dan diare yang disertai perdarahan.
Dalam beberapa kasus, racun juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
memicu sindrom keracunan asam uremik dan akhirnya bisa berakibat
kematian pada penderita.
Sehingga bakteri E.Coli menjadi berbahaya bagi manusia ketika bakteri
ini terkontaminasi oleh racun Shiga-toksin yang memproduksi bakteriofag.
Infeksi bakteri sering berasal dari makanan yang terkontaminasi.
Bakteriofag itu pula yang menyebabkan bakteri ini kebal terhadap
antibotik.

Pencegahan dan Pengobatan

Bagi masyarakat umum, tindakan pencegahan adalah pilihan terbaik,
sebelum penyakit ini mewabah dibumi Indonesia. Berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO) sebagai langkah pencegahan Entero Hemoragic E.Coli (EHEC) dan Haemolytic Uraemic Syndrome (HUS),
adalah sebagai berikut: Melaksanakan pola hidup bersih sehat, dengan
selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum memegang
makanan. Pengamatan terhadap kasus diare berdarah yang disertai sakit
perut, yang kasus itu ada riwayat perjalanan/atau kontak dengan orang
penderita penyakit ini. Jika ditemukan kasus seperti ini harus segera
berobat kesarana kesehatan terdekat. Mencermati setiap kasus dengan
gejala diarrhea terutama yang disertai dengan gejala perdarahan untuk
segera dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan.

Selanjutnya WHO merekomendasikan “WHO 5 key to safer food
-lima kunci untuk penanganan makanan yang aman sebagai cara mengelola
makanan dengan baik untuk menghindari infeksi saluran cerna termasuk EHEC
ini, yaitu sebagai berikut: a). Menjaga kebersihan bahan makanan, b).
Memisahkan makanan mentah dengan makanan matang, c). Memasak hingga
benar-benar matang, d). Menyimpan makanan pada suhu yang aman, e).
Mencuci bahan baku makanan dengan air bersih.

Dan terakhir, saran pada pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian
Kesehatan bekerja sama dengan bagian Imigrasi di bandara atau pelabuhan,
untuk melakukan deteksi dini terhadap semua penumpang yang masuk ke
daerah Indonesia agar di check kesehatannya, sehingga penyebaran
penyakit ini tidak sampai mewabah di bumi Indonesia.

Jika ada diantara keluarga yang menderita penyakit dengan gejala yang
mirip penyakit diatas, segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat, untuk
dilakukan tindakan medis, berupa pemberian cairan intravenous
(Infus), serta pemberian spesifik antibiotik oleh dokter, dilanjutkan
dengan pencegahan perdarahan, dan berbagai tindakan darurat lainnya.

(Gambar 4: Penatalaksanaan penderita diarrhea di Rumah Sakit)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36989

Untuk

melihat artikel Amerika / Kesehatan lainnya,
Klik

disini

Mohon
beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported

by :