Designer Michelle Tjokrosaputro
Jessica Minh Anh
Batik warisan budaya luhur nenek moyang identik dengan kesan kuno dan tradisional. Sebagai desainer muda, Michelle yang juga pengusaha batik asal Solo terpanggil untuk melestarikan batik, dengan meramu unsur tradisional pada motif batik menjadi busana yang modis, modern dan bisa dikenakan di segala kesempatan.
Dengan label Bateeq, Michelle mengelaborasi motif batik yang mengandung nilai filosofis tinggi itu ke menjadi busana bergaya kontemporer atau tepatnya bernuansa fusion. Namun, perkawinan dengan gaya busana modern ini tetap memelihara unsur tradisional melalui kehadiran motif batiknya. Sedangkan unsur kekinian dihadirkan dalam cutting, pilihan warna dan penggunaan aplikasi berbentuk kotak, lingkaran, dan garis yang mampu menonjolkan femininitas si pemakai.
“Garis geometris pada teratai mekar di motif batik ‘Kawung’, misalnya, tetap eksis dengan nilai filosofisnya. Hanya motif itu dituangkan ke dalam busana cocktail yang segar. Saya lebih tertarik mengembangkan motif batik tradisional dengan cara yang modern. Caranya adalah dengan mengadaptasikan motif itu pada budaya berbusana sekarang,” ujar Michelle yang memproduksi batik cetak untuk Bateeq, dan beberapa merek fashion internasional, dari DKNY hingga Marks and Spencer serta Tommy Hilfiger.
“Rancangan Bateeq merupakan evolusi dari kultur dan warisan leluhur di Indonesia menjadi koleksi busana kontemporer. Bateeq berhasil mengawinkan motif batik yang tradisional itu dengan bentuk struktur yang modern,” ujar Jessica Minh Anh tentang koleksi Bateeq pada pagelaran koleksi Spring/Summer 2015 di New York, Amerika Serikat Maret lalu. “Saya suka sekali kombinasi kreatif dalam warna dan grafiknya. Cutting-nya clean dan unik yang memberi aksen pada siluet perempuan. Secara keseluruhan, berkelas dan elegan. Membanggakan sekali bagi bangsa-bangsa di Asia Tenggara.”
Beberapa KABARI tampilkan di halaman Mode kali ini. Kehadiran Bateeq di antara desainer dunia menjadi bukti bahwa motif tradisional batik mampu membanggakan di pentas mode internasional. Diharapkan, batik tetap lestari dan bisa dicintai masyarakat dunia. (1003)
Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +
Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/76193
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________
Supported by :
