Perjalanan Daniel Gouw menuju Dunia Badminton

Daniel lahir di dunia ini pada tanggal 23 Mei 1986 di California. Ia adalah anak satu-satunya dari pasangan Andrew dan Peggy Gouw yang keduanya kelahiran Jakarta. walaupun dia anak tunggal, hal itu tidak menjadikan dirinya anak yang manja. Ia membantu pekerjaan rumah tangga dan menonton TV hanya dibatasi 1 jam setelah mengerjakan pr sekolahnya. Hari Sabtu adalah “Hari makan permen sesukanya,” tetapi hanya pada hari Sabtu saja. Jadi ia akan menyimpan permen-permennya untuk hari Sabtu (hal ini mengajarkan disiplin pada dirinya sendiri). Layaknya anak muda lainnya, Daniel ingin melakukan berbagai macam olahraga. Ia berlatih di gym, akrobat sirkus, taekwondo, dan badminton. Dalam bidang taekwondo, ia memperoleh sabuk hitam dari Federasi Taekwondo Dunia (WTF) di Seoul, Korea. (ujian kenaikan tingkat di rekam dan dikirim langsung ke Kukkiwon di Seoul). Walaupun demikian, badminton menjadi favoritnya.

PhotobucketAndrew Gouw

Saat berumur tiga tahun, Daniel selalu ingin pergi ke klub badminton bersama ayahnya, Andy. Pada tahun 1970an dan 80an, Andy adalah pemain top di Bay Area dalam partai tunggal, ganda, dan ganda campuran. Bahkan sampai sekarang pun, ia masih memenangkan medali emas untuk pertandingan seumurannya di tingkat dunia. Saat berumur sekitar 9 tahun, Daniel kadang-kadang bermain di berbagai tempat sampai dia bosan. Jika tidak, ia akan menghibur dirinya sendiri dengan bermain bersama anak-anak seumurannya. Tumbuh dengan menonton ayahnya bertanding telah menanamkan cara bagaimana badminton itu dimainkan kedalam benak Daniel. Ayahnya telah menghabiskan waktu yang tak terhitung banyaknya untuk melatih berbagai teknik dan memberikan pengertian mengenai permainan tersebut. Hasilnya, saat Daniel lulus dari Bellarmine High School, ia telah memenangkan gelar 13 Junior National Titles (urutan pertama) di Amerika Serikat, 4 Medali Emas dalam pertandingan Junior Pan Am dan dalam 2003 High School All American.

Untuk membawa Daniel ke ajang permainan Internasional, ia harus pergi ke tempat lain untuk melaksanakan konsep tersebut. Ketertarikannya muncul setelah perjalanannya ke Indonesia bersama beberapa pemain badminton dari Belanda. Mereka mengunjungi berbagai Klub di Indonesia untuk merasakan intensitas permainan. Setelah merasakan pengalaman yang menyenangkan bermain melawan beberapa pemain Klub di Jakarta dan Bandung, ia menyadari bahwa ada perbedaan antara dua negara. Ia menjadi sangat mencintai negara ini dan makanan-makanannya yang enak. Dia mendengar banyak cerita tentang bagaimana ayah, ibu, dan kakek-neneknya tumbuh besar di negara pohon kelapa dan pantai-pantai indah ini.

Sekolah selalu menjadi prioritas nomor satu bagi Daniel, tetapi itu tidak menghalanginya untuk berlatih badminton dengan sangat keras secara bersamaan. Sementara mengambil kredit semester yang penuh (19 sampai 20 sks per semester) di Universitas Santa Clara, ia terus merangkak naik dalam U.S.National Ranking. Dipertengahan tahun kuliah, ia menang dalam ajang NCAA pada tahun 2007 yang diselenggarakan di Berkeley, California. Setahun sebelum lulus, ia memutuskan untuk mengambil pendekatan serius dalam pelatihan dan kembali ke Indonesia untuk berlatih di Djarum. Kali ini ia tinggal selama 6 minggu, dan melewati latihan-latihan berat yang perlu dilakukan untuk menjadi pemain yang bagus. Ia menempati satu posisi dalam tim Thomas Cup Amerika Serikat pada awal tahun 2008. Pada bulan Mei, ia menyelesaikan pendidikan Sarjananya di bidang Bisnis, dan kemudian bebas untuk bermain badminton dengan sungguh-sungguh. Pada bulan April, ia masuk ke babak final ganda putra dan ganda campuran di U.S National Championship. Dalam ganda putra, ia dan partnernya, Chandra Kowi kalah dari atlet Olimpiade 2008 dari Amerika Serikat, Howard Bach dan Bob Malathong. Tujuan Daniel sekarang adalah berlatih untuk mempersiapkan diri menghadapi ajang besar, yaitu Olimpiade 2012. Untuk itu dia akan kembali ke tempat yang ia cintai, Indonesia, untuk berlatih dan juga untuk lebih mempelajari kebudayaan orang tuanya. Tak perlu dikatakan lagi, kami orang tuanya benar-benar bangga akan prestasi-prestasinya.

Untuk Share artikel ini , klik www.KabariNews.com/?32005

Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / Who? lainnya, Klik disini

Mohon beri Nilai dan Komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket