Pada hari Selasa (24/6) mahasiswa dari berbagai kampus
kembali berunjuk rasa didepan gedung DPR-MPR RI Senayan Jakarta menuntut agar
kasus penyerangan aparat Kepolisian ke kampus Unas (Universitas Nasional)
diselidiki dengan tuntas karena dinilai oleh mahasiswa telah terjadi pelanggaran HAM dan
tindak kekerasaan didalam kampus Unas oleh aparat Kepolisian, para mahasiswa
juga meminta agar pemerintah menyelidiki kasus kematian mahasiswa Unas Maftuh
Fauzi yang dinilai tidak wajar setelah beberapa waktu insiden Unas tersebut.
Selain berunjuk rasa tentang insiden Unas, para demonstran juga kembali
menyuarakan agar pemerintahan SBY-JK menurunkan harga bahan bakar minyak.

Aksi unjuk rasa para mahasiswa yang digelar di depan gedung
DPR-MPR RI Senayan Jakarta berujung bentrokan dengan aparat Kepolisian, para
mahasiswa yang menggelar aksinya kecewa karena tidak dapat bertemu dan
menyampaikan aspirasinya kepada anggota dewan yang pada saat itu tengah menggelar
rapat paripurna DPR untuk mendengarkan pandangan anggota fraksi di DPR mengenai tindakan apa yang akan diambil oleh DPR atas kenaikan harga bahan bakar minyak.

Hasil dari rapat paripurna anggota dewan tersebut akhirnya
memutuskan untuk mengambil langkah penggunaan Hak Angket untuk disampaikan kepada pemerintahan SBY-JK.

Sementara di samping gedung DPR dekat TVRI, seorang
demonstran terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit karena ditabrak secara sengaja
oleh mobil patroli polisi. Usai menabrak yang menyebabkan demonstran itu
terlempar hingga lima meter, mobil patroli
tersebut sempat ditimpuki massa,
tapi berhasil melarikan diri.

Aksi terus berlanjut hingga sore dan malam hari, di depan
kampus Universitas Atma Jaya, Jalan Jendral Sudirman, para mahasiswa kembali
melakukan aksi bakar ban. Bahkan sebuah mobil minivan berplat merah yang tengah
melaju, dicegat dan dibakar.

Pembakaran mobil ini kontan mengundang kerumunan massa. Polisi akhirnya
menerjunkan ratusan petugas keamanan dan berusaha menghalau para demonstran.
Dalam kejadian itu 18 mahasiswa ditangkap dan diangkut ke Polda Metro Jaya.

Sampai pukul sembilan malam, Jalan Jendral Sudirman dan
Jalan Gatot Subroto yang menjadi jalur urat nadi kotaJakarta, masih
macet total.

Tuntutan para demonstran adalah pembatalan kenaikan harga
BBM dan mendorong DPR agar segera melakukan hak angket dan interpelasi.

Aksi ricuh ini terjadi setelah kematian seorang mahasiswa
dalam bentrokan Polisi-UNAS awal bulan ini. Dalam kejadian tersebut, Maftuh
Fauzi mengalami cedera dan dibawa ke Rumah Sakit. Namun setelah dirawat,
akhirnya Maftuh meninggal dunia.(arip)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31489

Mohon Memberi Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Gihan

601.W.Fifth Street, Suite 333-Los Angeles,CA 90071

Telp. (310) 203-2242 – Fax. (310) 203-2287

Email : gihanthomaslaw@yahoo.com