Bulat gepeng, kulit tipis kecoklatan dan berbau. Inilah gambaran yang bisa
mendeskripsikan jengkol. Jenis buah polong-polongan yang mungkin tidak dimasukan
dalam daftar nama sayur, karena keberadaannya kadang diacuhkan karena berbau. Sebab hanya
kalangan tertentu yang mengkonsumsi jengkol sebagai bahan lauk untuk dimakan.
Alasannya simple saja jika ditanyakan kenapa tidak suka jengkol? Dengan
spontan orang akan menjawab karena ‘bau’, tidak hanya bau napas saja yang akan
menggangu, tapi hasil pembuangan akhir pada air seni pun akan bau, jadi
menimbulkan polusi udara yang amat sangat mengganggu penciuman, apalagi bagi mereka yang tidak ikut mengkonsumsinya.

Banyak cara untuk mengkonsumsi jengkol, selain di semur atau
di rendang, jengkol muda  bisa untuk
lalapan. Meski baunya menggangu penciuman namun bagi sebagian orang yang
mengkonsumsi jengkol, bau dan rasa jengkol begitu khas dan enak. Bahkan pada
rumah makan tertentu jengkol dijadikan menu utama yang dijajakan, misalnya,
nasi uduk khas betawi, pasti akan tertulis dalam menu, nasi uduk semur jengkol.
Ini sudah khas bagi sebagian penggemar jengkol. ya meski sesekali pada akhir
minggu memanjakan lidah mereka dengan semur jengkol atau lalapan lalapan
jengkol. 

Dibalik bau yang ditimbulkan jengkol, ternyata terkandung
manfaat yang berguna bagi kesehatan. Ini hanya masukan saja, bukan doktrin yang
mengharuskan Anda untuk percaya dan mengikuti agar mengkonsumsi jengkol pula,
tapi hanya sekedar Anda tahu bahwa ada khasiat dibalik sayuran polong berbau
ini.

Kaya zat gizi

Hasil
penelitian menunjukkan bahwa jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein,
vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid,
glikosida, tanin, dan saponin. Secara lengkap kandungan gizi biji jengkol dapat
dilihat pada tabel.

Komposisi Gizi per 100 gram Biji Jengkol

Zat Gizi

Kadar

Energi (kkal)

133

Protein (g)

23,3

Karbohidrat (g)

20,7

Vitamin A (SI)

240

Vitamin B (mg)

0,7

Vitamin C (mg)

80

Fosfor (mg)

166,7

Kalsium (mg)

140

Besi (mg)

4,7

Air (g)

49,5

Kandungan vitamin C pada 100 gram
biji jengkol adalah 80 mg, sedangkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk
pria dewasa.

Vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untuk
meningkatkan imunitas tubuh. Vitamin C juga banyak hubungannya dengan
berbagai fungsi yang melibatkan respirasi sel dan kerja enzim yang
mekanismenya belum sepenuhnya dimengerti.

Di antara peran
vitamin Cadalah: (1) oksidasi fenilalanin menjadi tirosin, (2) reduksi
ion ferri menjadi ferro dalam saluran pencernaan, sehingga besi lebih
mudah untuk diserap, (3) melepaskan besi dari transferrin dalam plasma
agar dapat bergabung ke dalam ferritin (simpanan besi) jaringan, (4)
pengubahan asam folat menjadi bentuk yang aktif, yaitu asam folinat,
serta (5) berperan dalam pembentukan hormon steroid dari kolesterol.

Tinggi Kalsium

Jengkol
merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar
proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber
protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g.

Kebutuhan protein
setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu
pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim,
hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat
pembangun.

Protein juga memberikan efek menenangkan otak.
Protein membantu otak bekerja dengan cepat dalam menerima pesan. Bagi
anak-anak, protein sangat berperan untuk perkembangan tubuh dan sel
otaknya. Pada orang dewasa, apabila terjadi luka memar dan sebagainya,
protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.

Jengkol
cukup kaya akan zat best, yaitu 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi
dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia
defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang
bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi,
serta rentan terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan
bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut,
lidah sulit menelan.

Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang
dewasa, dan vegetarian adalah yang paling berisiko untuk mengalami
kekurangan zat besi. Di dalam tubuh, besi sebagian terletak dalam
sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti
sebuah atom besi.

Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang
karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium
pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan
tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh.

Keperluan
kalsium terbesar adalah pada saat masa pertumbuhan, tetapi pada masa
dewasa konsumsi yang cukup sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan
tulang. Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang dewasa adalah 800
mg per hari.

Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga
sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk
penyimpanan dan pengeluaran energi. Dengan demikian, sesungguhnya
banyak manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi jengkol. Namun, konsumsi
jengkol dapat memberikan efek bau tak sedap, baik

pada saat
bernapas maupun pada saat buang air besar dan air kecil. Berdasarkan
penelitian Soemitro (1987), senyawa aktif dalam kulit halus buah
cenderung menunjukkan efek penurunan kadar gula darah yang besar
sehingga baik untuk penderita diabetes.

(sumber: //portal.cbn.net.id)

Bagi Anda yang sama sekali belum pernah mengkonsumsi jengkol mungkin tidak
terlalu menganggap penting dan peduli, tapi bagi Anda pernah makan atau bahkan
penggemar buah polong ini, nampaknya Anda perlu mengetahui manfaatnya.

Cara mengurangi bau jengkol

  • Rendam jengkol beberapa saat sebelum memasaknya
  • Jika ingin kandungan bau agak berkurang, memarkan
    jengkol setelah direbus setengah matang, dan rendam kembali agar kandungan bau
    berkurang.
  • Makan timun setelah Anda makan jengkol
  • Banyak-banyak minum air putih

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32167

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

MedicIns