Minum teh hijau bagi orang Asia sudah bukan hal asing lagi,
khususnya di Jepang, Korea, dan Cina. Bagi kaum lanjut usia di Jepang,
minum teh hijau bahkan mereka lakoni setiap hari. Sebuah penelitian
epidemiologi di Jepang menyatakan bahwa orang yang minum teh hijau
secara rutin, terhindar dari resiko terserang penyakit, terutama
kanker. Teh hijau mengandung zat kolektif disebut polyphenois yang memiliki efek anti oksidan penghancur sel-sel kanker.

Pada tahun 1989, Japanese Journal of Nutrition
melaporkan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah-daerah Jepang yang
memproduksi dan mengkonsumsi berbagai bentuk teh hijau seperti permen
karet, es krim, dan kue-kue memiliki daya tahan tinggi terhadap kanker
perut dibanding penduduk daerah lainnya. Sementara Journal Cancer Research
pada tahun 1994 menyatakan teh hijau memiliki zat yang berfungsi
melindungi tubuh dari sel-sel penyebab kanker. Sang peneliti juga
menyebutkan bahwa para perokok di Jepang yang sehari-harinya
mengkonsumsi teh hijau, resiko terkena kanker paru-parunya jauh lebih
kecil dibanding para perokok warga Amerika Serikat yang tidak
mengkonsumsi teh hijau sebanyak warga Jepang.

Journal of the National Cancer Institute menurunkan laporan studi yang dilakukan oleh Shanghai Cancer Institute pada tahun 1994, laporan tersebut mengungkapkan bahwa peminum teh hijau memiliki pengurangan resiko terhadap kanker esophagus atau kerongkongan hingga 50 persen. Lalu Journal Cancer Causes Control
pada tahun 1995 merilis laporan, minum teh hijau secara teratur dapat
mencegah resiko kanker perut terhadap siapapun tidak memandang latar
belakang kesehatan maupun umur.

Sementara penelitian yang
dilakukan kepada penduduk Shanghai pada tahun 1997, mengemukakan teh
hijau dapat mengurangi resiko terhadap penyakit kanker pankreas, dan
rektum. Pernyataan ini dilaporkan melalui International Journal of Cancer
Pada tahun 2004, Jurnal tersebut juga memaparkan hasil sebuah studi
terhadap penduduk di Cina bagian Tenggara, studi tersebut menyebutkan
adanya pengurangan resiko kanker prostat bagi mereka yang mengkonsumsi
teh hijau secara rutin.

Di Iowa, Amerika Serikat, The Iowa Women’s Health Study meneliti sekitar 34,651 wanita menopouse
selama 12 tahun dan menyimpulkan bahwa teh hijau dapat mengurangi
resiko kanker rektal. Sementara di Los Angeles, hasil penelitian
menyebutkan, wanita Asia peminum teh hijau memiliki resiko yang rendah
terhadap kanker payudara. Tak ketinggalan, studi meta-analisis yang
dilaporkan Journal Integrative Cancer Therapies di bulan Juni
tahun 2005 menyatakan bahwa terdapat bukti epidemiologi terhadap
hubungan teh hijau dengan kanker payudara—yaitu mengkonsumsi lima
cangkir teh hijau atau lebih dalam sehari dapat mencegah kanker
payudara. Bukti lainnya juga mengindikasikan bahwa mengkonsumsi teh
hijau bisa mencegah timbulnya stadium 1 dan stadium 2 terhadap
penderita kanker payudara.

Cara Mengkonsumsi
Riset
menyarankan bahwa cara mengkonsumsi teh hijau yang baik dan sehat
adalah dengan menyeduh daun teh hijau yang masih segar, dan diamkan
selama 5 menit sebelum diminum.

Seberapa Banyak?
Badan-badan
penelitian dan klinik-klinik kesehatan menyarankan untuk mengkonsumsi
sekitar 3 sampai 5 cangkir teh hijau dalam sehari untuk memperoleh efek
maksimum. Selain diminum, disarankan juga menambahkan daun teh hijau di
dalam sayuran untuk dimakan.

Untuk Siapa ?
Teh
hijau mengandung kafein. Walaupun kandungannya lebih sedikit dibanding
kopi atau teh hitam, sekitar seperempatnya. Namun patut diingat bahwa
konsumsi kafein berlebihan melalui teh hijau juga tidak baik. Oleh
sebab itu, bagi penderita penyakit ginjal, hati, ulu hati, atau sering
gelisah, sebaiknya hindari minum teh hijau. Begitu juga dengan wanita
hamil dan menyusui, lebih baik tidak minum teh hijau. Kafein terbukti
memiliki kontraindikasi dengan berbagai macam obat-obat preskripsi
termasuk obat untuk darah tinggi, jantung, depresi, sedative, dan oral kontraseptif.
Dalam dosis yang besar, teh hijau terbukti memiliki zat yang dapat
memicu penggumpalan darah seperti terdapat dalam obat aspirin dan
warfarin. Bagi Anda yang tengah mengkonsumsi obat atau terapi
pengobatan diatas, sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter Anda
sebelum mengkonsumsi teh hijau. (inna)

Sumber: The American Institute for Cancer Research (AICR)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32128

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

MedicIns