Indonesia memiliki warisan
budaya yang tak ternilai harganya. Dengan keanekaragaman suku bangsa
yang ada dan masing-masing memiliki adat istiadat sendiri, membuat
karya budaya Indonesia menjadi beragam. Salah satunya seperti kebaya,
yang telah menjadi busana nasional. Kebaya hadir sebagai manifestasi
kreasi budaya yang tinggi. Puluhan tahun silam, model kebaya terlihat
“biasa” saja, apalagi jika melihat masa lampau, seperti di era Kartini.
Saat itu, “_image_” kebaya tak lebih seperti baju daerah biasa yang
pemakaiannya diselaraskan dengan kain panjang bermotif yang umumnya
berasal dari Jawa. Penampilan secara keseluruhan pun tanpa menggunakan
banyak detail, sehingga terkesan “kuno”.

Jenis-jenis Kebaya Nasional

Kebaya Kartini
Model
kebaya yang dikenakan oleh perempuan ningrat semasa era R.A Kartini.
Tak heran bila kebaya model ini disebut dengan istilah Kebaya Kartini.
Potongannya mirip dengan Kebaya Encim, namun terdapat perbedaan, yakni
lipatan pada bagian dada. Panjang kebaya juga menutup panggul. Ciri
khas lainnya adalah lipatan kerah yang membentuk garis vertikal,
sehingga membuat pemakainya terkesan lebih tinggi dan ramping.

Kebaya Encim
Merupakan
hasil kombinasi antara baju Shanghai khas China dengan kebaya khas
Melayu. Biasanya kebaya encim ini terbuat dari bahan organdi atau
katun, model kerah V dengan bordiran sebanjang kerah sampai bawah
(bagian sisi yang menerus sampai kerah)

Kebaya Jawa

Kebaya
model ini bentuknya simpel dengan potongan leher V, panjangnya sampai
menutup panggul. Motifnya biasa sehingga memberi kesan sederhana. Bahan
biasanya terbuat dari kain transparan bermotif yang diaplikasikan
dengan pakaian dalam atas.

Kebaya Bali

Bentuk detail dari kebaya Bali adalah tambahan obi yang melilit pada bagian pinggang.
Bahan
biasanya dari brokat dan kain katun. Tambahan obi tersebut bisa
langsung terpasang pada kebaya atau bisa berupa kain yang ditambahkan
terpisah dari kebaya.

Kebaya Kutubaru

Pada
dasarnya bentuknya sama dengan kebaya umumnya, hanya saja yang
membedakan adanya tambahan kain untuk penghubung sisi kiri dan kanan
kebaya pada bagian dada dan perut. Pemakaiannya perlu ditambahkan
stagen (kain yang dililitkan pada bagian perut) atau korset agar
terlihat lebih singset.

Tren Kebaya

Dunia
fashion, terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.. Kebaya,
kedengarannya memang tradisional. Namun sekarang, namanya sudah
diembel-embeli kata ‘modern’. Kemajuan desainnya sudah sangat luar
biasa. Model, motif dan kreasi baju kebaya selalu bergerak dinamis.
Bahkan, kebaya seringkali diikutsertakan dalam berbagai peragaan busana
modern. Kebaya modern memang cocok digunakan untuk pesta resmi.
Termasuk acara pernikahan. Tidak hanya orang dewasa, para remaja pun
kini berani menggunakan kebaya. Tentu saja dengan model yang lebih
simpel, plus bawahan celana kain atau jeans.
Kombinasi berbagai
kebaya nasional mulai dari kebaya Jawa, kebaya Bali, kebaya Encim,
kebaya Kartini, menghasilkan busana nasional yang bentuk dan motifnya
baru. Kini kebaya tidak hanya dijumpai pada acara-acara tradisional.
Kebaya kini telah merambah dunia fesyen, dan bukan lagi ibu-ibu yang
mengenakan kebaya, tetapi kaum muda sudah banyak yang berminat dan
bangga mengenakan busana nasional Indonesia ini.(pipit)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31994

Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari Oktober 2008 ( E-Magazine )

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket