Wajah-wajah lama masih mendominasi bursa bakal calon
presiden Republik Indonesia 2009-2014. Ada
yang malu-malu ada pula yang terang-terangan mengajukan diri. Yang imenarik
dalam percaturan pemilihan presiden kali ini, ada tokoh-tokoh yang
terang-terangan mengaku maju menjadi balon Presiden dari calon perseorangan.
Meski UUD 1945 jelas-jelas menyatakan bahwa calon presiden diusulkan oleh
partai politik yang memperoleh jumlah suara tertentu. Beberapa kalangan terus
menerus menyuarakan agar calon perseorangan atau independen dapat mengikuiti Pilpres
2009. Mayoritas sikap mereka terkait dengan kekecewaan terhadap kinerja partai
politik.

Lalu siapa-siapa saja yang jadi bakal calon presiden RI 2009 itu
?

1. Susilo Bambang
Yudhoyono

Calon incumbent ini termasuk yang mengaku akan maju kembali
ke kancah perebutan kursi RI-1.  Meski
samapai detik ini SBY belum menyatakan secara terbuka, namun tampilnya ia di
iklan media massa,
sulit menyingkirkan dugaan bahwa ia berambisi kembali menduduki jabatan RI-1.
SBY diusung oleh Partai Demokrat  yang
dibentuk olehnya bersama beberapa tokoh nasional. Di Partai ini SBY menduduki
jabatan Ketua Dewan Pembina. Pada pemilu 2004 Partai ini menduduki posisi ke lima pemilihan anggota
parlemen. Yang kemudian berkolaborasi dengan Partai Golkar sebagai pemenang
pemilu mengusung pasangan SBY-JK sebagai calon Presiden dan wakil Presiden. Duet
tersebut akhirnya sukses mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi pada
pemilu 2004.

Sebelumnya SBY adalah mantan Kasospol/Kaster ABRI di era
Soeharto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi di era Gus Dur dan mantan Menteri
Polkam di era Megawati. Purnawirawan jenderal berbintang empat ini lahir di
Pacitan 59 tahun lalu dan menikah dengan
Kristiani, putri dari mantan sesepuh TNI, Alm. Jenderal TNI AD Sarwo Edhi
Wibowo. Popularitas SBY kini sedang di puncak terutama saat ia berani membiarkan KPK menahan besannya, Aulia Pohan. 

2. Muhammad Jusuf
Kalla

Ketua Umum Partai Golkar ini terang-terangan mengatakan akan
maju sebagai calon presiden RI 2009-2014. bahkan dalam berbagai kesempatan di
hadapan media ia  kerap ‘berkampanye’
sembari berseloroh. Saudagar sukses kelahiran Wattampone, Kabupaten Bone, Sulse, 15 Mei 1942 ini berhasil
menggeser singgasana Akbar Tanjung dari tampuk pimpinan Partai Golkar pada
tahun 2004. Saat terjadi pergantian tersebut, banyak kalangan menilai, ini
adalah langkah awal JK maju sebagai RI-1. Dan pergantian lokomotif di Partai
Golkar itu sempat mengakibatkan perpecahan di kubu Golkar, sampai-sampai Akbar
Tanjung membangun basisnya sendiri dengan nama Barisan Indonesia (Barindo). Menerima
pinangan partai Demokrat sebagai calon Wapres mendampingi SBY, dinilai sebagai
kelihaian JK dalam berpolitik. Dan kelihaiannya   terbukti, ia melenggang sukses menjadi RI-2.

Kini jauh-jauh hari JK sudah memukul genderang perang dalam
perebutan kursi RI-1. Tak jelas ia kan
berduet dengan siapa, tak yang pasti, ia tak mau lagi menjadi RI-2 dua lagi.

 

3. Wiranto

Jenderal Purnawirawan Wiranto pernah maju sebagai capres
bersama Solahudin Wahid, pada pemilu 2004, namun pasangan ini gagal. Usai
kegagalan ini Wiranto lalu membentuk partai sendiri bernama Hanura (Hati Nurani
Rakyat) bersama para koleganya seperti Fuad Bawazier, Djafar Bajeber, Jend.
(Purn) Subagyo HS, Laks. (Purn) Bernard Kent Sondakh, Elza Syarief termasuk
Artis Anwar Fuadi pada November 2006.

Bagi sebagian orang, Wiranto mungkin dipandang sebagai sosok
militeristik, namun bagai orang-orang yang dekat dan mengenal dirinya, sosok
Wiranto justru adalah seorang sosok yang lembut. Wiranto adalah satu-satunya
Panglima TNI yang merasakan kepimpinan nasional dalam tiga periode berbeda,
Soeharto, Habibie dan Gusdur. Karir militer Wiranto tergolong cemerlang, seusai
menjadi ajudan Presiden Soeharto, ia lalu perlahan-lahan menjadi Kasdam Jaya,
Pangdam Jaya, Pangkostrad, KSAD dan akhirnya menjadi
panglima TNI.  Saat ini Wiranto termasuk
tokoh yang terang-terangan mengaku mencalonkan diri menjadi presiden RI 2009.  Meski semuanya tergantung dari hasil perolehan suara Hanura dalam pemilihan anggota parlemen.

4. Sutiyoso

Mantan orang nomor satu di DKI ini, juga termasuk
terang-terangan mencalonkan diri menjadi Presiden. Sampai saat ini Sutiyoso belum
memiliki partai politik sebagai kendaraannya. Sutiyoso mengaku sudah mendekati
beberapa partai besar seperti PKB dan PDI Perjuangan, partai yang mendukungnya
saat menjadi Gubernur DKI. Sutiyoso menjabat sebagai Pangdam Jaya saat terjadi
kerusuhan Juli 1996, Sutiyoso juga dianggap berhasil membangun kota Jakarta dengan
ketegasan sikapnya. Pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944 ini lebih senior dari
Presiden SBY saat lulus dari Akademi Militer Nasional. Meski karier politik dan sipil
Sutiyoso belum banyak teruji kecuali sebagai Gubernur DKI, Sutiyoso diyakini masih dapat  ‘merepotkan’ lawan-lawannya dalam pilpres nanti.

5.  Megawati Soekarno Putri

Putri tertua proklamator RI pernah menjabat Presiden dan
Wakil presiden. Ketika menjabat Wapres ia ditugasi oleh Gus Dur, presiden ketika
itu untuk mengurusi urusan dalam negeri, namun Gus Dur mengaku kecewa dengan
kinerja Megawati. Gusdur bahkan sempat ‘sebal’ sama Mega karena tak mendukung
dekrit presiden yang membubarkan parlemen. Setelah dilengserkan, GusDur
akhirnya turun digantikan oleh Megawati. 
Sebagai perempuan, Megawati justru dianggap kurang menyuarakan kaum
perempuan. Namun, sepak terjang Taufik Kiemas, suaminya, terkadang  merepotkan langkahnya. Sosoknya yang keibuan dipercaya dapat menengahi pertikaian dan perbedaan diantara anak bangsa. Namun suka tidak suka, Megawati memang diuntungkan dengan posisinya sebagai anak dari Proklamator dan  Ketua Umum PDIP.

6. Muhamad Hidayat Nurwahid

Ketua MPR RI Dr. H Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. juga tidak segan-segan mengutarakan keinginannya untuk maju dalam capres 2009 mendatang, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah pada 8 April 1960 ini membawa bendera PKS (Partai kesejahteraan Rakyat) dalam capres nanti.  Hidayat memiliki empat anak dari mendiang istri pertama Hj, Kastini Indriawati (alm) dan menikahi dr. Diana Abbas Thalib pada Mei 2008. Bulan November kemarin PKS menyatakan akan menjaring sembilan nama sebagai calon presiden dari partainya termasuk Hidayat Nur Wahid.     

7. Sutrisno Bachir

Sutrisno Bachir merupakan salah satu pengusaha sukses Jakarta.  Sepak terjangnya dalam berbisnis sudah tidak diragukan lagi sebab pria kelahiran 10 April 1957 ini memiliki kecermatan tinggi dalam memimpin seluruh usahanya. Saat ini ia juga merupakan ketua umum PAN (Partai Amanat Nasional) menggantikan Amien Rais, untuk periode 2005-2010. Berkibar dibawah Bendera PAN, SB meski tak pernah secara langsung menyatakan maju sebagai calon presiden,    tapi iklan “Hidup adalah Perbuatan” sering muncul di televisi.

SB aktif di PII (Pelajar ISlam Indonesia) dan HMI (Himpunan Mahasiswa Indonesia), serta ia juga pernah menjadi anggota Majelias Ekonomi PP Muhamadiyah dan juga menjadi tokoh Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Dibawah bendera PAN, ia akan berusaha mewujudkan partai modern yang bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Janjinya.

8. Sri Sultan Hamengkubowono X

Sri Sultan Hamengkubuwono X (Sultan Keraton Yogyakarta Hadiningrat, 2 April 1946 – sekarang) adalah salah seorang raja pemimpin Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak 1998. Hamengkubuwono X lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito. Setelah dewasa bergelar KGPH Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar KGPAA Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra ing Mataram. Hamengkubuwono X adalah seorang lulusan Fakultas Hukum UGM dan dinobatkan sebagai raja pada tanggal 7 Maret 1989 (Selasa Wage 19 Rajab 1921) dengan gelar resmi Sampeyan Dalem ingkang Sinuhun

Kanjeng Sri Sultan Hamengku Buwono Senapati ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Dasa. Dikabarkan, Sri Sultan bakal menjadi kuda hitam dari perolehan RI-1, karena basis massa pendukungnya cukup banyak.

9. Meutia Hatta

Wanita ayu bernama Muetia Hatta yang merupakan putri pertama dari Proklamator Bung Hatta ini ia menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Selain  itu beliau adalah Ketua Umum Yayasan Hatta dan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).  Meutia Hatta optimistis partainya dapat meraih target lima persen suara di legislatif. Ketika ditanya Kabari dalam suatu kesempatan, apakah dengan jumlah perolehan sebesar itu mampu membuatnya masuk dalam pusaran pertarungan pilpres? Meutia menjawab diplomatis, dalam politik semua bisa terjadi.   Wanita kelahiran Yogyakarta, 21 Maret 1947 ini,  berupaya merangkul suara perempuan. Dan secara terang-terangan dia mengaku siap dicalonkan menjadi presiden

10. Prabowo Subianto

Mantan Panglima Kostrad dan Danjen Kopasuss ini terang-terangan mengaku siap menjabat presiden RI.  Melalui Partai Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya), Prabowo optimis dapat menggaet suara maskimal meski partai yang diasuhnya terbilang baru.  Pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 bernama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo, anak dari ekonom terkenal Soemitro Djojohadikusumo ini masih hidup menduda setelah bercerai dengan Titiek Soeharta, putri  H.M. Soeharto. Prabowo belum lama ini membentuk Gardu (Gerakan Pendukung) Prabowo yang tujuannya memuluskan jalannya menuju RI-1.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31954

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

MedicIns

Lebih dari 10 Program Asuransi Kesehatan

Klik www.TryApril.com           Email : Info@ThinkApril.com

Telp. 1-800 281 6175