KabariNews – Sambil menyelam minum air, pribahasa yang pas untuk menggambarkan Bengkulu, karena bukan saja kepuasan traveling, namun pengetahuan sejarah masa lampau pun ada di sini. Tak ada salahnya jika Anda memasukan Kota Bengkulu dalam agenda liburan Anda.

Must See Places at Bengkulu :

Pantai Panjang

Tidak seperti lazimnya penggambaran pantai selama ini yang selalu dilukiskan banyak pohon kelapa, di tepi pantai panjang justru tumbuh berjajar pohon cemara. Penduduk setempat menyebutnya pohon ru. Tingginya bisa mencapai sekitar 30 meter, berjajar dengan rapi. Di beberapa tempat masih ada pohon baru yang sengaja ditanam untuk menambah pohon yang ada. Jajaran ratusan pohon cemara di tepi pantai itu menambah keindahan kawasan sepanjang sekitar tujuh kilometer di Kota Bengkulu ini, di sepanjang pantai juga ada jalan beraspal sepanjang tujuh kilometer, dan berada di bawah kerimbunan pohon-pohon cemara tersebut.

Pantai ini telah di kenal dengan nama Pantai Panjang dan Pantai Nala. Letak pantai ini hanya sekitar 4 km dari pusat Kota Bengkulu dan mudah dicapai dengan kendaraan umum. Di sekitar lokasi ini juga telah ada pondok-pondok istirahat (shelter, rumah makan, cottages, tempat hiburan, dan hotel berbintang). Keunikan pantai ini adalah panorama alamnya yang elok dan didukung dengan pasir pantai putih dan bersih terhampar sepanjang 7 km, serta ditumbuhi oleh pohon cemara pantai di sepanjang bibir pantai. Di lokasi pantai ini juga sudah dilengkapi dengan berbagai macam sarana  dan prasarana pendukung pariwisata, seperti jalan aspal yang bisa dilewati kendaraan, aliran listrik dan lain-lain yang sangat cocok untuk rekreasi.

Pantai panjang hanyalah salah satu dari sejumlah andalan untuk pembangunan pariwisata Bengkulu. Selain ini, tempat lain yang menyajikan keindahan alam antara lain Pulau Tikus, Pantai Tapak Padri, Pantai Pasir Putih di dekat pelabuhan Samudera Pulau Baai, dan Danau Dendam Tak Sudah.

Danau Dendam Tak Sudah surga bagi flora langka.

Selintas nama danau ini memang terasa aneh, menyeramkan dan belum seakrab danau-danau besar, seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat dan Danau Ranau di Lampung. Namun pesona  Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Bengkulu ini tidak kalah eksotik. Danau seluas 37,5 hektar itu memiliki keunikan yang tidak dimiliki danau lainya. Di bawah Danau Tak Sudah, konon terdapat gunung berapi. Danau ini juga memiliki flora unik, yakni anggrek pensil (vanda hookeriana), yang diyakini hanya tumbuh di kawasan ini. Flora unik lain adalah anggrek matahari, bakung, nipas, pulai, ambacang rawa, terantang, plawi, brosong, gelam, pakis, dan sikeduduk.

Panorama di kawasan danau juga sangat indah. Sejauh mata memandang, Anda akan dimanjakan lanskap Bukit barisan yang membiru dan terlihat sayup-sayup di kejauhan. Hingga kini danau tersebut juga berfungsi sebagai daerah tangkapan air (catchment area). Kawasan ini merupakan penyuplai sebagian besar air untuk petani di Kota Bengkulu serta penyimpan cadangan air tanah.

Di kawasan danau ini, Anda bisa menyaksikan pemandangan alam berupa permukaan danau yang terlihat kemerahan saat tertimpa sang surya menjelang beranjak keperaduannya. Atraksi matahari terbit disertai udara pagi
yang bersih serta semburat warna merah di permukaan danau menjelang malam sangat ideal bila diabadikan dari lensa kamera. Keasrian danau serta lingkungan cagar alam yang luas merupakan potensi bagi wisatawan minat khusus untuk melakukan pendidikan dan penelitian. Di lokasi ini, Anda juga bisa menghabiskan waktu untuk sekedar berperahu dan menggunakan rakir ke seluruh penjuru danau, juga memancing jika Anda mempunyai hobi memancing.

Di sekitar danau, beberapa warga meneyediakan pondok-pondok yang menawarkan berbagai jenis makanan seperti jagung bakar dan kelapa muda. Beberapa makanan khas Bengkulu seperti perut punal, lempuk dan kue tat juga bisa dibeli di sekitar lokasi.

Air Terjun Sembilan Tingkat

Curug (air terjun) Sembilan Tingkat masih merupakan objek wisata andalan kabupaten Bengkulu Utara, yang juga tempat wisata yang diminati wisatawan domestik maupun asing. Obyek wisata ini menjadi salah satu favorit bagi para wisatawan karena memiliki kekhasan tersendiri. Keunikan air terjun ini, yakni air yang mengalir dari atas bukit membentuk sembilan tingkatan, sangat berbeda dengan air terjun di tempat lain yang airnya jatuh lurus dari atas ke bawah. Menariknya lagi, dari masing-masing tingkatan itu juga membentuk beberapa air terjun sehingga memberikan pemandangan alam yang spektakuler.

Air Terjun Sembilan Tingkat, terletak di dalam kawasan hutan lindung yang alami, sangat cocok dikunjungi para wisatawan pencinta alam dan senang pertulangan di alam bebas. Lokasi obyek wisata yang khas itu, berada di Desa Padang Jaya, dengan jarak tempuh sekitar 120 km dari Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu.

Telat Putri Tujuh
Warna

Dari puluhan objek wisata yang ada di Propinsi Bengkulu, Telaga Putri Tujuh Warna merupakan tempat yang paling unik sehingga dijadikan salah satu objek wisata andalan. Keunikan dari wisata itu yakni dari tujuh telaga yang ada warna airnya berbeda-beda, yaitu biru, merah, hitam, putih, abu-abu, dan merah muda.

Ketujuh telaga tersebut diberi nama sesuai warnanya, yaitu Telaga Biru, Telaga Merah, Telaga Cokelat, Telaga Hitam, Telaga Putih, Telaga Abu-abu, serta Telaga Merah muda. Penyebab warna air yang berbeda-beda itu karena dipengaruhi warna dasar telaga tersebut.

Telaga Putri Tujuh Warna berlokasi di Desa Rimbo Pengadang, Air Dingin, perbatasan Kabupaten Rejang Lebong dengan Kabupaten Lebong. Luas lokasi Telaga Putri Tujuh Warna tersebut diperkirakan mencapai 50 hektar dengan jarak tempuh 20 km dari pusat kota Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong, atau sekitar 120 km dari Bandara Fatmawati, Kota Bengkulu.

Wisata Sejarah dan Budaya

Bengkulu tidak hanya mengandalkan wisata alam, tetapi juga wisata sejarah dan wisata budaya. Diantaranya adalah rumah Fatmawati, istri mantan Presiden RI Soekarno, dan rumah kediaman presiden Soekarno sewaktu diasingkan
Belanda di Bengkulu antara 1938 dan 1942. Kekayaan sejarah lain di Bengkulu adalah Benteng Marlborough, yang terletak di tepi Pantai Tapak Padri dan Monumen Parr. Benteng Marlborough merupakan bangunan kokoh peninggalan Inggris yang di dibangun pada 1713 hingga 1719 pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Collet.

Dari Atas benteng bisa dilihat bentangan Pantai Tapak Padri hingga jauh ke tengah laut, dengan perahu-perahu nelayan yang sedang mencari ikan atau merapat di pantai. Tak heran, benteng ini dijadikan sebuah tempat pertahanan karena tempatnya yang strategis untuk mengawasi tempat di sekelilingnya.

Tempat ini ramai dikunjungi pada sore hari. Anda pun bisa menikmati matahari terbenam di horizon Pantai Tapak Padri dari atas beteng, sambil menikmati kenangan sejarah masa lampau.