Robot PENS Berjaya di AmerikaRobot Indonesia kembali menorehkan tinta emas. Jika tahun-tahun lalu robot dari Unikom berhasil meraih juara satu dalam kompetisi robot yang diadakan di Amerika Serikat. Kini giliran robot hasil kreasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sukses menyabet juara pertama di lomba robot pemadam api internasional “Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2014” di Trinity College, Hartford, Connecticut, AS,  yang diadakan tanggal 5-6 April 2014 lalu.

“Kemenangan di lomba ini merupakan yang pertama kali diraih oleh PENS walaupun kami juga pernah memenangi kontes robot lainnya tetapi kemenangan ini cukup membanggakan karena kami datang sebagai perwakilan dari Indonesia” kata Andri Suryandari (Humas Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) kepada Kabarinews.com (10/4). Andri menyebut di tahun 2001, Tim B-CAK (PENS) pernah menjadi Juara Dunia di NHK International Robot Contest di Koriyama, Jepang. Beberapa tahun kemudian pada pahun 2013, Tim ERSION (PENS) mendapatkan “Second Runner-Up” dan ABU Robocon Award serta ROHM Special Award di ABU Robot Contest 2013 di Danang, Vietnam. Selain itu, Tim EROS (PENS) pernah meraih peringkat “tujuh besar” dunia di kontes robot sepakbola RoboCup di tahun yang sama untuk Kategori Humanoid Kids di Eindhoven, Belanda.

Robot PENS di perlombaan ini berhasil menggungguli perolehan poin atas pesaing-pesaing lainnya yang berasal dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Israel, Kanada, Kuwait, dan Armenia. Andri mengatakan Tim PENS  sebelumnya menjuarai Kontes Robot Cerdas Indonesia 2013 yang mana terdiri dari tiga mahasiswa, dua dosen pembimbing, dan seorang official. Tim PENS itu merupakan Tim EFFIRO yang beranggotakan Mughni Syahid (D3-Elektro Industri), Derry Pratama (D4-Teknik Komputer) dan Saiful Fatoni (D4-Teknik Mekatronika) dengan pembimbing Eko Henfri Binugroho MSc dan Rahardita Widyatra Sudibyo S.ST.

Perolehan poin dari masing-masing robot PENS cukup memuaskan dalam memadamkan api. “Jika analogikan robot-robot tersebut mempunyai tugas untuk memadamkan titik api, dan kecepatan waktu untuk memadamkan api itulah yang menjadi salah satu penilaiannya” kata dia. Peserta divisi beroda ada 54 robot, sedangkan untuk kelas berkaki ada lima robot yang dipertandingkan.

Tim ER2C (PENS)  berhasil mencatat waktu 6,533 detik, tim EFFIRO (PENS) dengan waktu 8,55 detik, dan tim PENS (PENS) dengan catatan waktu 9,303 detik. Sedangkan tim Panther dari Israel pada posisi keempat dengan rentang waktu yang tercapai cukup jauh yakni 25,746 detik. Untuk posisi kelima hingga ke-10 adalah Siliwangi 2.1 (Polban/36,117 detik), Gympy (46,568 detik), T3 (52,441 detik), Windows ME (80,391 detik), Lopsidol (178,646 detik), dan Theseus (615,954 detik).

Sedangkan untuk divisi “walking fire-fighting“, ada lima tim robot pemadam api kategori berkaki yang berlaga dengan hasilnya adalah Walking EFFIRO (20,967 detik/PENS), Yudhistira 1.1 (32,962 detik/Polban), Yudhistira 1.2 (43,418 detik/Polban), BrushFire (1.114,123 detik), dan Caitlin 2.0 (2.340 detik).

Disambut Gembira Menteri Pendidikan M Nuh

Alhasil berkat kemenangannya, sepulangnya dari negeri Paman Sam pada tanggal 10 April 2014 para tim robot PENS  langsung disambut oleh  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA, Direktur PENS  Dr. Zaenal Arif ST., MT., beserta manajemen dan beberapa dosen di Terminal 2 Kedatangan Internasional Bandara Juanda Surabaya.

Punggawa EFFIRO yang datang langsung disambut hangat oleh Menteri Pendidilkan. Secara langsung, M Nuh mengalungkan karangan bunga sebagai wujud apresiasi kepada para jawara kebanggaan Indonesia. Tidak hanya itu, di kesempatan yang sama Nuh juga mengalungkan rangkaian bunga kepada tim EILERO.

“Saya selaku Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada anak-anak muda di ajang Trinity,” sambut mantan Direktur PENS ini. Untuk itu Mendikbud memberikan beasiswa lanjut jenjang dan beasiswa S2 untuk tujuh orang anggota tim EFFIRO dan tim EILERO sebagai apresiasi atas penghargaan yang berhasil mereka raih. “Dan, bagi dosen pembimbingnya akan diberikan penghargaan berupa beasiswa program Doktoral (S3) bagi yang saat ini masih bergelar Master,” tuturnya. (1009)

Untuk share artikel ini klik www.kabariNews.com/?62881

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

lincoln

 

 

 

 

Kabaristore150x100-3