KabariNews – AirAsia Indonesia mengkonfirmasi bahwa pesawat QZ8501 dari Surabaya menuju Singapura hilang kontak dengan air traffic control pada pukul 07:24 waktu Surabaya Minggu pagi . Pesawat ini lepas landas dari bandara Internasional Juanda di Surabaya pukul 05.35 waktu setempat.

Pesawat adalah Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC. Pesawat ini mengangkut dua pilot, empat awak kabin dan satu orang teknisi. Ahli penerbangan memberikan pandangan mereka tentang bagaimana QZ8501 menghilang dari layar radar di Laut Jawa pada penerbangan jarak pendek. Seperti dikutip dari news.sky.com, Senin, (29/12), berikut empat teori menurut para pakar.

Kegagalan Mekanik

Airbus A320 memiliki catatan keamanan yang sangat baik dengan hanya 26 insiden sejak beroperasi sejak kali pertama pada tahun 1988. Menurut pilot dan penerbangan ahli, Gideon Ewers semua masalah  disebabkan oleh faktor lain bila dibandingkan dengan masalah masalah dengan pesawat. Yang paling terkenal adalah serangan burung sehingga maskapai terpaksa mendaratkan pesawatnya di Sungai Hudson pada tahun 2009.

Terkena Badai

Pilot telah meminta untuk menambah ketinggian terbang sebelum pesawat itu menghilang dari radar untuk menghindari cuaca buruk. Menurut penerbangan ahli, Kapten Mike Vivian mengatakan badai bisa jadi bergulung di ketinggian ribuan kaki dan  awan gemuruh dapat menyebabkan kerusakan serius pada pesawat. Namun, kondisi cuaca tidak biasa biasanya sudah diantisipasi oleh pilot ahli navigasi mereka. Vivian mengatakan tidak mungkin bahwa dengan cuaca yang tiba-tiba berubah dapat menyebabkan pesawat pergi menghilang.

Terhenti oleh Es

Pesawat bisa terbang ke kondisi es yang mungkin telah menyebabkan  pesawat itu “terlontar dari langit” . Menurut pilot Ray Karam Singh, yang akrab dengan rute penerbangan di Laut Jawa. Ia mengatakan bahwa pilot QZ8501 dapat mencoba untuk terbang keluar dari kondisi es dengan pergi lebih tinggi tetapi bisa mengalami lebih lanjut dengan masalah es.

Kesalahan Pilot

Pilot Indonesia yang menerbangkan pesawat tersebut memiliki 20.000 jam terbang pengalaman, menurut bos maskapai, Tony Fernandes. Tujuh ribu jam terbang bersama dengan AirAsia. Dia biasanya digunakan untuk terbang rute jarak pendek dan sangat berpengalaman, menurut ahli penerbangan.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?73904

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2