KabariNews – Mengerjakan sebuah komik tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab banyak melibatkan tangan-tangan kreatif di dalamnya, mulai dari writer, art director, penciler, letterer dan colorist. Jessica Kholinne, colorist yang bekerja di studio animasi Steller Labs mengatakan proses pengerjaan komik memang tidak bisa dilepaskan dari peranan mereka semua.

Art Director bertugas membagikan tugas pada setiap individu dan memberikan arahan sudut pandang, writer adalah penulis cerita dari komik, colorist mempunyai tugas mewarnai bagian komik atau cover, sedangkan penciler memiliki tugas mengaplikasikan gambar yang telah dibuat oleh Art Director berupa pensil.“ Jadi mereka ini punya kewajibannya masing-masing” katanya kepada kabarinews pada acara Toy Game Comic Convention 2014, Minggu, (24/11) di Jiexpo, Kemayoran.

Sebagai seorang colorist, Jessica bertanggung jawab untuk menambahkan warna dalam komik. Bersama Stellar Labs dia banyak menggarap berbagai proyek komik yang salah satunya adalah komik Star Trek. Star Trek ini seperti diketahui, selain dikenal dengan film-filmya, Star Trek juga diproduksi dalam bentuk komik yang sudah diterbitkan sejak dekade 1960-an. Sejumlah perusahaan tercatat telah menerbitkan buku komik Star Trek, termasuk Gold Key Comics, Marvel Comics, DC Comics, Malibu Comics, Wildstorm, dan saat ini IDW Publishing.

//

//

“Stellar-Labs waktu menggarap komik Star Trek membuatnya art dan pencilernya terlebih dahulu, kita email contoh karya kita dan mereka tertarik. Biasanya kita memberikan contoh yang kita buat lengkap dengan warna karena Steeler Labs punya coloristnya sendiri. Tetapi tergantung dari proyeknya juga, begitu mereka tanya penciler, biasanya kita selalu memberikan portofolio berwarna.” kata Jessica.

375461_10151293972162378_1533568565_n

Di proyek komik Star Trek, Stellar-Labs mengerjakan untuk gambar dan coloringnya, sedangkan writernya dari luar negeri. Berhubung Star Trek ini sifatnya franchise, jadi ceritanya tidak boleh asal-asalan karena story line sudah ada. Nah, untuk proses pengerjaan satu komik Star Trek setebal 20 halaman, Jessica mengatakan dibutuhkan waktu sekitar satu bulan.

Jessica menambahkan dalam mengerjakan warna dalam komik ada regulasi yang harus ditaati. Dia mencontohkan di komik Star Trek, warna seragam karakter di Star Trek biasanya berwarna merah, kuning, biru, dan colorist tidak bisa memberikan warna lainnya. Ada ketentuan dari warnanya, jika sudah diberitahukan melalui skrip dan sudah dituliskan warnanya harus apa, colorist tidak bisa mengubahnya.

“Tetapi jika tidak disebutkan, colorist dapat memberikan warna yang bebas seperti apakah karakternya ingin dibuat lebih mengkilap kulitnya, atau bajunya kusam, dan yang lainnya” kata dia.Untuk satu komik tidak ada batasan soal jumlah colorist yang mesti terkibat dalam satu judul. Sebab itu tergantung dari lead coloristnya, apakah bisa menyelesaikan semuanya atau minta untuk diperbantukan oleh colorist lainnya.

//

//

Nah, mewarnai komik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual dan digital. Untuk sebagian besar abad ke-20 ini, pewarnaan dilakukan dengan memanfaatkan kuas dan pewarna yang kemudian digunakan sebagai panduan untuk menghasilkan pelat cetak. Namun sejak akhir abad ke-20, colorist sering melakukan pewarnaan dengan menggunakan media digital, dengan pemisahan cetak yang dihasilkan secara elektronik. Dan Jessica dalam garapan warna komik Star Trek-nya melakukannya secara digital dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?73067

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :