KabariNews – Sudah menjadi umum jika musim hujan tiba, sebagian besar wilayah Indonesia akan tergenang air atau banjir. Umumnya terjadi oleh sungai yang tidak mampu menampung kelebihan debit air sehingga membanjiri wilayah permukiman. Nah, dua orang siswi yang bernama Nur Aisah dan IIn Yuliatun dari SMA Sri Mukti, Cilacap, Jawa Tengah membuat sebuah prototipe penemuan  untuk mencegah banjir.

Nama penemuannya cukup menggeletik, yaitu Kondom Sungai. Keduanya, tentu punya alasan kenapa penemuannya ini dinamakan kondom sungai. IIn Yuliatun kepada kabarinews.com  mengatakan,  selayaknya kondom yang berbahan elastis dan mudah mengembang, bahan-bahan yang digunakan terbuat dari plastik, karet dan lainnya yang sifatnya fleksibel.

Kondom sungai karya mereka berdua ini bertujuan untuk membentengi sungai dengan selubung pengaman yang mampu menciptakan ruang sementara bagi kelebihan debit air sehingga kiriman banjir tidak menggenangi permukiman penduduk. Mekanisme kerjanya, bila debit air yang masuk melebihi daya tampung sungai, pelampung otomatis mengangkat selubung sehingga tercipta ruang sementara untuk menampung kelebihan debit air.

“Kami terinspirasi  dari pengairan di irigasi yang ada  tanggulnya, kalau tanggul itu leibh permanen sifatnya. Kondom sungai ini lebih fleksibel. Kalau misalnya pemerintah bikin tanggul kan bisa merusak pemandangan, kalau ini tidak karena tidak permanen jadi tidak merusak pemandangan” kata Iin yang mempersiapkan kondom sungainya selama dua minggu.

Awalnya, kata Iin, ide ini muncul disaat keduanya mengikuti Karya  Ilmiah Remaja (KIR), lalu mereka  mengembangkan ide tersebut dan akhirnya bisa ditampilkan dalam kompetisi National Young Inventors Award (NYIA) yang digelar di Gedung Smesco Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jaksel, awal November lalu.

Pembuatan prototipe yang digunakan pada pameran ini, mereka hanya memproduksinya dengan menggunakan barang-barang yang tak terpakai. Seperti botol minuman bekas, styrofoam, dan plastik terpal.  Botol plastik dibutuhkan untuk membuat prototipe sungai. Cara membuatnya  dengan memotong memanjang botol tersebut. Kemudian tas kresek yang bagian atasnya telah diberi styrofoam dipasang ke bagian dalam botol plastik tersebut.

Tas kresek tersebut fungsinya sebagai prototipe selubung antibanjir. Saat volume air bertambah, tanggul fleksibel akan ikut terangkat naik. Sebaliknya, ketika volume air berkurang, tanggul fleksibel juga akan turun. Tanggul fleksibel itu lah yang nantinya akan melindungi wilayah permukiman dari banjir (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?72250

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :

lincoln