KabariNews – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (30/10/2014) menyebutkan terjadi penurunan penyebaran virus Ebola tengah terjadi di Liberia, negara Afrika Barat yang paling parah dilanda wabah penyakit mematikan itu.

Wakil Dirjen WHO Bruce Aylward mengatakan, jumlah kematian dan pasien yang baru masuk ke rumah sakit telah menurun dan ada stagnansi dalam kasus-kasus yang terkonfirmasi. Meski dia juga mengingatkan untuk tidak terlalu optimis.

“Semua data mengarah ke arah yang sama,” ujarnya pada konferensi pers di Jenewa, Swiss. “Ya, kita melihat tingkat kasus baru yang melambat, sangat jelas. Kita melihat kebalikan tingkat kenaikan yang cepat ke titik yang kelihatannya menurun saat ini,” imbuhnya.

Namun Fasil Tezera, Kepala Misi MSF di Liberia dalam rilis yang diterima kabarinews.com, Kamis, (30/10), mengatakan saat ini terlalu dini untuk mengambil kesimpulan tentang kasus Ebola di Monrovia. Meski jumlah penerimaan pasien di pusat Ebola MSF di Monrovia yang berkapasitas 250 ranjang telah turun menjadi sekitar 80 ranjang. “Kami belum punya gambaran lengkap tentang luasnya wabah ini, dan perkiraan yang ada bisa jadi tidak dapat diandalkan. Kremasi jenazah yang diwajibkan serta sistem rujukan ambulans yang buruk bisa menjadi penyebab menurunnya jumlah pasien baru” ujarnya.

“Epidemi saat ini tidak bisa diperkirakan dan kami telah menyaksikan penurunan kasus di sebuah daerah, namun jumlahnya segera meningkat. Bantuan yang lebih banyak lagi masih diperlukan di lapangan. Sekarang adalah saatnya untuk meningkatkan upaya contact tracing (melacak orang-orang yang pernah berkontak dengan orang yang terinfeksi), praktik penanganan jenazah yang aman, dan surveilans di komunitas.” tambah Fasil Tezera. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?72217

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

__________________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan