Tersebarnya video aksi keji pemenggalan jurnalis asal Amerika Serikat James Wright Foley oleh aktivis Islamic State Irak and Suriah (ISIS) ternyata tak membuat gentar presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk membasmi ISIS di Irak dan Suriah. Dalam pernyataannya ditengah liburannya di Martha Vineyard Obama mengatakan bahwa seluruh dunia terkejut oleh aksi kejam tersebut. Namun ia bersumpah, dirinya tidak akan mengubah kebijakan memerangi teroris, meskipun ISIS mengancam akan membunuh jurnalis (Amerika) lainnya.

“Amerika Serikat akan terus melakukan apa yang harus kita lakukan untuk melindungi rakyat kita” kata Obama dalam sebuah pernyataan singkat dari Martha Vineyard. “Kami akan waspada dan kami tak akan berhenti” tegasnya.

Untuk menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga jusnalis AS yang dibunuh, Obama mengatakan dirinya sudah menghubungi keluarga Foley. Orang nomor satu AS itu mengatakan kepada mereka bahwa “semua orang Amerika hancur hatinya” atas peristiwa yang menimpa keluarga mereka. Dia menggambarkan Foley sebagai ‘wartawan,anak, saudara dan teman” yang diambil dari kita dalam aksi kekerasan yang mengejutkan aksi seluruh dunia” ungkap Obama

Dilansir New York Times, Presiden Obama menyebutkan bahwa ISIS merupakan ‘kanker’ di wilayah tersebut dan menuduh mereka mengamuk di kota-kota dan desa-desa, membunuh warga sipil tak bersenjata dalam tindak kekerasan dan pengecut. Dia juga menyebutkan, ISIS juga melakukan penyiksaan dan pemerkosaan terhadap perempuan yang tak berdosa dan anak-anak terus diperbudak. Karena itu Obama memastikan Amerika Serikat akan terus melindungi personilnya di Irak dan akan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada kaum minoritas yang diserang ISIS.

“Tidak ada iman yang mengajarkan orang untuk melakukan pembantaian kepada warga yang tidak berdosa” kata Obama. “Orang-orang seperti ini pada akhirnya akan gagal. Mereka gagal karena masa depan dimenangkan oleh orang-orang yang membangun bukan merusak” tegasnya.

Badan-badan intelijen Amerika, Rabu memverifikasi keaslian video, yang menunjukkan seorang pria bertopeng memenggal kepala James Foley, seorang wartawan Amerika yang diculik di Suriah hampir dua tahun yang lalu. Hal ini juga menunjukkan tawanan Amerika yang lain, wartawan Steven Joel Sotloff, dan memperingatkan bahwa ia akan menjadi korban berikutnya yang akan mati.

Video “Pesan kepada Amerika”

Dalam video dengan durasi 40 detik yang diposting di YouTube berjudul “Pesan kepada Amerika,” ditunjukkan jurnalis foto James Foley yang sebelumnya hilang diculik di Suriah, berlutut di gurun, mengenakan seragam oranye sebagaimana yang dikenakan oleh para tahanan di kamp tahanan militer Amerika di Teluk Guantanamo, Kuba.

Berdiri di sebelah kirinya militan ISIS bertopeng. Eksekutor bicara berbicara dalam bahasa Inggris, dengan aksen London Timur. Seraya mengacungkan pisau, dia mengatakan bahwa eksekusi James Foley merupakan pembalasan atas serangan udara Amerika baru-baru ini yang diperintahkan oleh Presiden Obama terhadap kelompoknya di Irak.

James Foley lalu juga bicara – sepertinya dalam tekanan –  dengan menyatakan: “Saya meminta teman-teman, keluarga dan orang-orang terkasih untuk bangkit melawan pembunuh yang sebenarnya – yaitu pemerintah AS – untuk apa yang akan terjadi pada saya adalah hanya akibat dari kepuasan aksi kriminalitas mereka,” kata James Foley dalam video, yang diunggah ke dari Al Furqan Media Foundation, menurut SITE Intelligence Group, sebuah organisasi yang melacak kelompok jihad.

James Foley terakhir mengatakan bahwa ketika tentara Amerika mulai menjatuhkan bom di Irak bulan ini, “mereka menandatangani sertifikat kematian saya.”

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?69068

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :

jason_yau_lie

 

 

 

 

Kabaristore150x100-3