Kabari News – Pemerintah dan negara menolak dan tidak mengizinkan paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berkembang di Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dalam keterangan persnya usai rapat terbatas bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (4/8) di Istana Negara. “Ini adalah masalah ideologi, dan jika dikaitkan dengan negara kita maka ini tidak sama dan bertentangan dengan ideologi Pancasila, keberadaan negara kesatuan dan Kebinekaan kita” ujarnya.

Hal serupa pun diserukan Presiden SBY. Usai menggelar rapat kabinet, SBY menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak terpancing dengan gerakan kelompok ISIS. Presiden juga meminta rakyat untuk tetap tenang dan melihat persoalan dengan jernih.

Organisasi yang dipimpin Abu Umar Al-Baghdad itu ditengarai telah menguasai sebagain wilayah Irak dan Suriah dengan cara kekerasan, pembunuhan, dan perampokan. ISIS mulai memperluas pengaruhnya dengan merekrut warga negara lain, termasuk Indonesia. Bukti-bukti kehadiran ISIS di Indonesia dapat dilihat dari simbol-simbol bendera, lukisan grafiti sampai video deklarasi yang diunggah di youtube.

Ajakan untuk bergabung dengan ISIS diserukan melalui video yang diunggah di Youtube berjudul “Join the Ranks” sejak 23 Juli 2014. Video berdurasi 7 menit 27 itu berisikan sekolompok warga Indonesia dalam kelompok ISIS yang meminta kaum Muslim di Indonesia untuk bergabung dengan kelompok mereka.  Presiden SBY mengambil sikap atas munculnya video tersebut, ia mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk segera mencegah penyebaran paham ISIS. Presiden memerintahkan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring untuk memblokir semua akses informasi dari media yang menyebarkan paham ISIS.

Sekilas ISIS

Seperti yang dikutip nationalgeographic.co.id, Negara Islam Irak dan Suriah ISIS merupakan kelompok Jihadis yang aktif di Irak dan Suriah. ISIS dibentuk pada April 2013 dan cikal bakalnya berasal dari al-Qaida di Irak (AQI), tetapi kemudian dibantah oleh al-Qaida.  Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan militer di Irak.  Huruf “S” dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab “al-Sham”, yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak.

Tetapi dalam konteks jihad global disebut Levant yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi Israel, Yordania, Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki.  Jumlah mereka tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan memiliki ribuan pejuang, termasuk jihadis asing.  Koresponden BBC mengatakan tampaknya ISIS akan menjadi kelompok jihadis yang paling berbahaya setelah al-Qaida.

Organisasi ini dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi. Hanya sedikit yang mengetahui tentang dia, tetapi dia diyakini lahir di Samarra, bagian utara Baghdad, pada 1971 dan bergabung dengan pemberontak yang merebak sesaat setelah Irak diinvasi oleh AS pada 2003 lalu.

Pada 2010 dia menjadi pemimpin al-Qaida di Irak, salah satu kelompok yang kemudian menjadi ISIS.  Baghdadi dikenal sebagai komandan perang dan ahli taktik, analis mengatakan hal itu yang membuat ISIS menjadi menarik bagi para jihadis muda dibandingkan al-Qaeda, yang dipimpin oleh Ayman al-Zawahiri, seorang teolog Islam.

Prof Peter Neumann dari King’s College London memperkirakan sekitar 80% pejuang Barat di Suriah telah bergabung dengan kelompok ini.  ISIS mengklaim memiliki pejuang dari Inggris, Prancis, Jerman, dan negara Eropa lain, seperti AS, dunia Arab dan negara Kaukakus. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?68541

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :

Hosana