Joko Widodo siap melaju ke Istana Negara menjadi pemimpin baru Indonesia. Tak ingin berlama-lama di Balai Kota DKI Jakarta, pada Agustus ini, pria yang akrab disapa Jokowi itu berencana mengajukan surat pengunduran diri sebagai gubernur setelah dinyatakan sebagai pemenang Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum.

Belum dua tahun ia menjabat sebagai Gubernur DKI, itu artinya masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang belum rampung. Tak ingin programnya terbengkalai dan niatnya membenahi Jakarta tidak selesai, untuk itu Jokowi mempercayakan sepenuhnya kepada wakilnya yang kini menyandang Plt (pelaksana tugas) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok untuk menyelesaikan program yang telah dirancangnya berjalan tuntas.

Untuk mewujudkan semua itu, Jokowi mengaku sudah memberikan petuah-petuah pada Ahok yang secara otomatis akan menggantikan posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ada lima pesan yang disampaikan Jokowi pada Ahok.

Jadikan Jakarta kota ideal

Ia berpesan kepada Ahok agar terus mengembangkan Jakarta menjadi provinsi yang ideal. Bahkan ia ingin Jakarta dapat menjadi contoh realistis program pemerintah pusat. Kota ideal yang dimaksud Jokowi seperti less cash society (masyarakat tanpa transaksi tunai), pembatasan bahan bakar minyak (BBM), penertipan dan pemanfaatan jalan inspeksi sungai, reklamasi pulau.

Persiapan warga Jakarta hadapi demografi 2025

Salah satu program yang dikedepankan Jokowi adalah sektor infrastruktur. Rencananya dalam 3 tahun program tersebut sudah bisa dibereskan, diantaranya membereskan jalan layang, membuka jalur tol dalam kota yang bisa dilalui bus, inspeksi sungai, dan inspeksi kereta. Selain itu Ahok juga diminta menjalankan sistem poin Tunjangan Kerja Daerah untuk PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Jokowi juga berpesan pada Ahok agar mempersiapkan warga dalam menghadapi bonus demografi 2025.

Selesaikan program lelang jabatan

Jokowi berpesan pada Ahok dan SKPD agar sejumlah proyek lelang jabatan diselesaikan. Jokowi berharap program yang digagasnya tetap dijalankan.

Dilakukan perombakan SKPD jika perlu

Setelah satu bulan lebih tidak bertemu, Jokowi berbincang banyak hal dengan Ahok, salah satunya adalah terkait perombakan di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta. Dan jika memang diperlukan adanya perombakan tentu saja boleh dilakukan Ahok. Kabarnya akan ada beberapa pejabat yang bakal dicopot Ahok jika kelak ia resmi menjadi gubernur.

Lanjutkan visi misi

Tak banyak pesan yang disampaikan Jokowi pada Ahok. Ia hanya meminta apa yang menjadi visi dan misi bersama pada Pemilihan Gubernur (pilgub) dapat diwujudkan dengan baik dan terbuka.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?68428

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

intero