konferensi pers Dangdut in AmerikaDangdut identik dengan Indonesia.  Musik yang khas dengan gendang dan seruling ini akan hadir di Amerika dan mencari bakat-bakat penyanyi dangdut dari  warga Amerika.  Rissa Asnan penggagas acara ini optimis, bahwa musik dangdut akan diterima oleh warga Amerika. Hal itu dibuktikan Rissa dengan membuat sebuat program bertajuk ‘Dangdut in America’ (DIA). Antusias peserta pada awal audisi pun cukup luar biasa, dan saat ini telah berlajan seleksi dan menentukan pemenang.

Promosi dangdut di Amerika diharapkan menjadi jembatan pertukaran budaya antara Amerika dengan Indonesia untuk meningkatkan persahabatan kedua negara. Dengan program ini Rissa berharap dangdut dapat ikut meramaikan panggung musik  dunia, seperti halnya musik Latin dan Reggae yang berhasil masuk ke dunia musik di Amerika.

Diakui Rissa, memang tidak mudah memboyong dangdut ke Amerika, pasalnya Rissa yang juga pendiri NSR Entertaiment (NSRE), mengalami banyak kendala dalam merancang program ini.
“Perlu waktu banyak dan pengorbanan yang besar untuk memulainya, tapi karena saya yakin akan berhasil, saya terus berusaha memperkenalkan dangdut di Amerika” paparnya pada konferensi pers di Jakarta (25/4).

Saking cintanya dengan Indonesia, wanita yang sudah menetap di Amerika sejak tahun 1989 ini masih terus berupaya mengangkat musik dangdut ke Internasional. “Saya punya mimpi ini sejak tahun 2007, Alhamdulillah sekarang terwujud di 2014 ini. Banyak teman-teman yang membantu, saya berharap ini bukan yang pertama tapi akan terus  berlanjut karena saya ingin dangdut mendunia. Tak hanya dinyanyikan orang Indonesia saja, tapi orang Amerika pun bisa menyanyi dangdut” kata Rissa penuh harapan.

Untuk mewujudkan impiannya itu, Rissa menggandeng Voice of America (VOA) dan televisi nasional TVRI. Kerjasama ini berhasil memproduksi DIA dalam bentuk reality show sebanyak 4 episode.  Pada penayangannya (perdana Minggu 27/4 di  TVRI) akan ditayangkan audisi  peserta di 4 negara bagian Pantai Timur Amerika Serikat yaitu Philadelphia, Pennsylvania, New York City, Wilmingron Delaware dan Washington DC.

Kerjasama NSRE dengan VOA –Washington, dan TVRI –Jakarta juga didukung penuh oleh KBRI-USA dan Konjen New York, Mayor City of Wilmingtong Mr. Denis P William. Juri DIA dipilih sesuai dengan pengalaman dalam dunia musik di Indonesia dan Amerika. Selain Rissa sebagai ketua dewan juri, juri lain adalah Sania, penyanti R&B Indonesia yang sedang menggarap album kombinasi antara R&B dan dangdut di Amerika. Ada Ani Hartini, mantan vokalis group dangdut Ken Dedes yang bermukim di Maryland, serta Catherine Sort Arce, penyanyi opera dan pengajar musik terkenal di Dalaware.

DIA sesi pertama ini diikuti oleh 90 peserta yang semuanya warga Amerika. Melalui 3 tahap seleksi kontestan diperkecil jadi 10 peserta, yang kemudian terpilihkan 3 finalis. Acara final akan dilakukan di Jakarta untuk menentukan pemenang DIA 2014 pada 25 Mei mendatang. Sebelumnya finalis akan diperkenalkan dengan budaya Indonesia, lagu-lagu hits dangdut dan juga roadshow ke beberapa tempat di Indonesia.
“Selama sebulan kita akan ajak finalis keliling memperkenalkan Indonesia. Supaya mereka juga tahu budaya kita. Mereka juga bisa belajar banyak tentang Indonesia” kata Rissa

Program DIA dimulai sejak tahun 2007 dan tampil kembali pada 2008 yang memunculkan Arreal Tilghman sebagai pemenang DIA. Kemenangan Arreal pun diapresiasi MURI dengan diberikannya anugerah penghargaan Penyanyi Dangdut Amerika Pertama di dunia, dan Rissa Asnan sebagai Produser Dangdut Amerika pertama di dunia.

“Semoga program DIA disukai dan bisa diterima dengan baik oleh rakyat Indonesia. Sudah saatnya dangdut go internasional” pungkas Rissa yang juga Ketua PMMI-USA (Persatuan Musik Melayu Indonesia).

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?63375

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Asuransi Bisnis

 

Kabaristore150x100-3