Kebebasan_beragama_indonesiaDi tengah Hiruk pikuk proses kampanye terbuka yang berlangsung dari 6 maret hingga 5 April 2014 mendatang banyak janji-janji yang dilontarkan oleh para calon legislatif baik di tingkat daerah maupun pusat. Hanya saja, di sisi lain terutama komunitas-komunitas yang menjadi korban pelanggaran kebebasan beragama tak kunjung mendapat perhatian dan penyelesaian. Isu kebebasan beragama  memang kurang “seksi” untuk dijadikan sebagai salah satu “jualan” dalam masa kampanye.

Namun begitu, korban pelanggaran kebebasan beragama masih menaruh keyakinan bahwa Pemilu akan membawa perubahan terhadap kondisi yang ada selama ini, jika memilih individu maupun partai politik yang benar-benar memiliki komitmen serta perhastian terhadap kebebasan beragama.

Dalam releasenya (1/4), dari persepsi 100 laporan kebebasan beragama/berkeyakinan tentang pemilu 2014, termasuk partai politik, calon anggota legislatif dan nama-nama bakal calon presiden yang beredar di media massa terkait dengan keberpihakannya pada pemajuan kebebasan beragama/berkeyakinan di Indonesia yang dilakukan oleh Setara Insitute.

Didapat hasil, Jokowi merupakan bakal calon presiden yang paling komitmen dalam merawat toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia. Sedangkan nama-nama lain yang beredar tidak memberikan harapan akan terciptanya suasana kondusif terkait kebebasan beragama/berkeyakinan. Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan bakal adanya perbaikan dalam kebebasan beragama dikarenakan adanya pencalonan Joko Widodo sebagai capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bonar menilai sosok Jokowi dianggap mampu mewujudkan kehidupan kebhinekaan di Indonesia.

Sejalan dengan tingginya harapan dari korban kebebasan beragama/berkeyakinan terhadap Jokowi. Hal ini berimbas terhadap pandangan para korban bahwa PDIP sebagai pengusung Jokowi dianggap sebagai partai politik yang paling konsisten dan memiliki komitmen dan platform dalam mendukung kehidupuan kebebasan beragama di Indonesia. PDIP juga dianggap sebagai partai politik yang memiliki calon anggota legisltaif yang memiliki komitmen dalam mendukung kebebasan beragama.

Sedangkan bakal capres Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali yang akrab disapa SDA itu dinilai sebagai bakal capres dengan tingkat kepercayaan terendah, dalam merawat toleransi dan kebebasan beragama atau berkeyakinan. (1009)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?62742

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

greatpremium