(foto/dok:budisatria/ANTV)

(foto/dok:budisatria/ANTV)

Di tengah hiruk pikuk persiapan pemilu legislatif dan hingar bingar kampanye para calon legislatif (caleg) ada satu kisah memilukan yang terkuak dari banyaknya kaum jelata yang tak terurus negara. Munculnya pemberitaan seorang bocah berusia 8 tahun yang merawat ayahnya yang sakit keras di atas sebuah becak seharusnya menohok para calon wakil rakyat untuk lebih memperhatikan kaum miskin.

Hampir dua tahun, gadis cilik ini mengurus sang ayah di atas becak. Ia pun terpaksa putus sekolah karena tidak ada biaya. Sang ayah yang sakit paru-paru hanya terbaring lemah tak berdaya. Tak disebutkan siapa nama gadis itu, seperti dilansir Vivanews.com gadis tersebut hanya diberi inisial A.

Setiap harinya A berperan mencari nafkah. Berharap belas kasih A mangkal di pelataran Masjid Raya Medan. Tak sedikit orang memandang ayah dan anak itu sebelah mata, bahkan mereka pun  pernah diusir karena keberadaannya dianggap mengundang gelandangan lingkungan masjid.

Sang ayah yang bermarga Pulungan itu mengaku terpaksa menjadi gelandangan karena tak berdaya lagi mencari nafkah akibat sakit yang dideritanya. Sejak ia bercerai dengan ibu sang gadis, hidupnya menurun drastis terlebih saat dia divonis mengidap penyakit TBC.

Tak hanya mengais rejeki di depan masjid, diakuinya ketika masjid sepi A dan ayahnya berkeliling kota Medan dengan becak untuk mencari sesuap nasi. A menginginkan ayahnya sembuh agar bisa mencari uang untuk sekolah lagi.

Perhatian Pemerintah

Tak berselang lama dari pemberitaan, Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara tergerak untuk meringankan derita A dan ayahnya. Pulungan segera dibawa ke rumah sakit dan telah mendapat perawatan. Meski sudah diperhatikan, A masih setia mendampingi ayahnya yang masih terkulai lemas. Kini ayahnya telah dirawat di Ruang 18 Flamboyan, Rumah Sakit Pirngadi Medan.

Selain memberi pengobatan, Pemerintah Kota Medan juga berjanji akan membiayai Sekolah A yang sempat terputus. Semua biaya pengobatan dan kebutuhan sekolah A akan ditanggung Pemkot Medan.

Kini A sudah kembali ke bangku sekolah. Mulai Kamis (21/3) A sudah terdaftar sebagai siswa baru di sekolah dasar (SD) di Jalan Purwo, Medan, Sumatera Utara yang letaknya tidak jauh dari rumah sakit dimana ayahnya dirawat.

Kisah A merupakan 1 dari ribuan potret miris yang terjadi di Tanah Air. Diharapkan pemerintah dapat berperan besar dalam mengentaskan kemiskinan serta memberi kesejahteraan bagi rakyatnya.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?62563

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

asuransi-Kesehatan