Kokoru-6

Liana menghela napas. Putra kecilnya kembali membuat ulah. Gadis kecil itu lagi-lagi menolak untuk mandi, malahan dengan santai menganggu adik lelakinya hingga menangis dan menjerit kesal. Liana yang harus mengerjakan pekerjaan rumah yang menumpuk pun mulai kehilangan kesabaran. Amarahnya sampai di ubun-ubun. Ia meninggikan suaranya.

Kemarahan Liana bertambah. Putri kecilnya tidak mengubris perintahnya, padahal Liana sudah menaikkan tingkat suaranya. Liana makin marah. Dengan cepat Liana menarik tangan putri kecilnya dan memarahinya dengan amarah yang bertubi-tubi. Putri kecil tersebut masih menantang dengan tatapan matanya yang nyalang. Insiden di sore hari itu berakhir dengan kemarahan baik pada Liana maupun putri kecilnya.

Kokoru-7

Liana merasa kewalahan menangani putri sulungnya itu. Kehadiran adik lelakinya satu tahun lalu membuat putri kecilnya berubah. Ia menjadi anak yang nakal karena kerap menggangu adik, membangkang dan menolak untuk mengikuti perintah. Padahal sebelumnya, putri kecilnya tersebut adalah anak manis, cerdas, patuh dan jarang membuat ulah. Liana merasakan jarak yang makin jauh antara ia dan putri kecilnya tersebut.

Tak tahan dengan masalahnya, Liana pun mengadu kepada sahabat sekaligus gurunya yakni seorang praktisi pendidikan anak. Setelah menceritakan masalahnya, Liana pun sepakat untuk mengikuti nasihat temannya tersebut. Liana harus meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian untuk gadis kecilnya. Putri kecilnya ditenggarai sering membuat ulah karena mencari perhatian Liana.

Kokoru yang Menawan

Kokoru-8

Liana memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama putri kecilnya. Setelah mencari-cari, Liana tertarik untuk mencoba kegiatan dengan kertas kokoru. Liana sangat senang melihat tanggapan putri kecilnya yang amat tertarik dengan kokoru. Mereka berdua berjanji untuk membeli kertas kokoru dan membuat pernak-pernik bersama-sama.

Mata sang putri kecil berbinar tatkala melihat apa saja yang bisa dibuat dengan kertas kokoru. Apalagi saat ia melihat ada patung putri duyung dan putri cantik kesukaannya. Ia dengan penuh perhatian bertanya pada sang bunda bagaimana cara membuatnya. Liana menjawab akan mencari tahu cara membuatnya dengan membeli buku panduan terlebih dahulu.

Perlengkapan membuat kokoru tersedia di toko buku. Berbagai warna dan ukuran kertas kokoru, lem tembak, gunting dan buku panduan bisa diperoleh di sana. Liana merasa senang, karena putri kecilnya kini bisa melakukan kegiatan yang bermanfaat bersamanya di rumah dan tidak lagi main bersama teman-temannya seharian penuh seperti biasanya.

Tidak ketinggalan, Liana pun merencanakan membuat kokoru di Internet. Putri kecilnya yang turut serta, tampak sangat tertarik dan setengah berteriak. Berbagai macam boneka kecil tokoh-tokoh film bisa dibuat. Berbagai wadah dan bingkai foto pun ada contohnya. Liana optimis akan mampu membangun kedekatan dengan putrinya bersama kokoru. Bagi Liana, Valentine kali ini terasa lebih indah. (1008)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?61594

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2