penembakan di markas AL, Amerika

Insiden penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Penembakan brutal yang terjadi di pangkalan militer Washington Navy Yard (16/9) waktu setempat, yang menewaskan 12 orang dan 14 orang lainnya luka berat. Salah satu pelaku penembakan adalah Aaron Alexis, seorang pegawai kontrak Angkatan Laut, AS.

Aaron berhasil dilumpuhkan anggota FBI karena melepaskan tembakan secara membabi buta. Pria yang diketahui berusia 34 tahun itu pun tewas dan menjadi korban ke-13.  Belum diketahui apa alasan Aaron melakukan tindakan keji itu, pasalnya pihak berwenang masih terus menyelidiki termasuk mencari informasi dari masyarakat tentang siapa Aaron sebenarnya.

Pasukan khusus antiteror SWAT diturunkan, karena dicurigai selain Aaron masih ada pelaku yang turut terlibat dalam penembakan itu. Sempat muncul kabar bahwa ada pria berkulit hitam yang usianya sekitar 40-50 tahun mengenakan seragam militer turut dalam aksi penembakan. Seperti dikutip CNN (17/9) pihak berwenang masih terus menyeledikinya. “Kami terus mencari dan menelusuri apakah kejadian ini terkait aksi terorisme.” papar Valerie Parlave, asisten direktur FBI Washington.

Tak tinggal diam, Presiden Amerika Barack Obama angkat suara atas insiden ini. Obama geram dan marah terhadap aksi brutal yang menghilangkan nyawa orang lain dan menyalahgunakan senjata api. Obama menyebut pelaku penembakan pengecut. “investigasi harus terus dilakukan. Kita akan melakukan segala daya upaya untuk mengungkap, dan siapapun pengecut yang melakukannya harus mempertanggungjawabkan aksinya”

Pasca tragedi berdarah itu, Obama langsung memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga hari Jumat, 20 September waktu setempat. Presiden juga mengungkapkan rasa belasungkawanya terhadap aksi penembakan itu.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?58600

Untuk melihat artikel Amerika / National lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

gihan_ezine