Bank SampahSkema Bank Sampah

Seorang perempuan paruh baya memandangi sebuah foto dengan sedikit terperangah. Sebenarnya gambar tersebut tidaklah terlalu istimewa, hanya sebuah kantor bank sampah di kota Malang. Yang berbeda, kantor bank sampah tersebut tertata apik penuh warna-warni. Tentunya dibutuhkan dana tak sedikit untuk membuat bank sampah serupa itu.

Sungguh berbeda dengan tempatku biasa menyetor sampah, desah perempuan paruh baya itu dalam hati. Memang, tempat ia biasa menabung sampah, hanyalah sebuah garasi seorang warga yang diubah menjadi sebuah bank sampah sederhana. Tempat ia menabung sampah memang merupakan bank sampah mandiri, diupayakan oleh komunitas warga yang peduli terhadap lingkungan.

Dukungan dari Pemerintah Daerah

Pekerja Bank Sampah

Bank Sampah di Kota Malang memang merupakan salah satu bank sampah yang patut dijadikan contoh di Indonesia. Selain itu masih ada Bank Sampah Gemah Ripah di Yogyakarta dan Bank Sampah Bina Mandiri Surabaya.

Bank Sampah Malang adalah koperasi yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota Malang dan CSR PLN. Sebagai sebuah bank yang didukung oleh pemerintah daerah, Bank Sampah Malang memiliki program-program yang menguntungkan masyakat. Selain membuka tabungan sampah, nasabah pun akan mendapat pelatihan. Program pelatihan yang didukung oleh Ibu Ketua Tim PKK, yakni Ibu Hj.Dra.Heri Puji Utami, M.AP ini berupa pelatihan pengelolaan sampah baik organik maupun anorganik.

Bank Sampah Malang menawarkan berbagai jenis pelayanan bagi nasabah. Bahkan nasabah pun bisa membayar listrik dengan sampah. Berbagai jenis tabungan bisa memenuhi kebutuhan nasabah, misalnya Tabungan Pendidikan, Tabungan Lebaran, Tabungan Sembako dan Tabungan Kepedulian Sosial.

Komunitas Peduli Lingkungan

Komunitas Peduli lingkungan

Berbeda halnya dengan sebuah bank sampah di bilangan Bandung. Bank Sampah Wargi Manglayang RW 06 Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru merupakan bank sampah yang didirikan secara mandiri. Bank yang didirikan oleh para Ibu-Ibu PKK yang peduli lingkungan ini tetap berjalan sejak 2009 walau tak bermodal banyak. Untuk tempat operasioanl, bank sampah menggunakan salah satu garasi warga. Namun bukan berarti bank sampah ini berjalan seadanya, berbagai prestasi sudah diraih bank sampah ini. Bank Sampah Wargi Manglayang pernah menjadi juara Bandung Green and Clean (BGC) pada tahun 2009 dan juara I perlombaan bank sampah.

Bank Sampah Wargi Manglayang melayani pembelian sampah setiap hari Senin dan Kamis dari pukul 10.00 wib – 14.00 wib. Sampah yang terkumpul disimpan terlebih dahulu untuk kemudian dijual maksimal sebulan sekali. Ibu Mimin selaku ketua pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang mengaku bank sampah ini tidak berorientasi pada keuntungan. Para pengelola bahkan tidak mendapat bayaran, karena ini merupakan pekerjaan sosial. Para Ibu-Ibu PKK yang aktif mengelola bank sampah kini berjumlah sekitar 8 orang.

Para Ibu-Ibu PKK di RW 06 ini memiliki komitmen yang tinggi terhadap lingkungan. Terbukti dengan terciptanya lingkungan di sekitar RW 06 yang tampak asri dan bersih. Tempat-tempat sampah pun dengan mudah ditemui di sekitar lingkungan ini. Begitu juga dengan banyaknya tanaman hijau yang membuat lingkungan menjadi sejuk dan segar.

Sudah banyak tamu yang datang berkunjung untuk melakukan studi banding terhadap Bank Sampah Wargi Manglayang. Tak kurang dari perwakilan sekolah, kampus hingga pejabat pemerintah daerah kota Bandung pernah berkunjung.

Hingga kini sudah tercatat 150 orang yang menjadi nasabah Bank Sampah Wargi Manglayang. Mereka bisa menyetorkan sampah-sampah kering atau anorganik ke bank sampah. Untuk mengatasi sampah organik, pengurus Bank Sampah Wargi Manglayang memberikan pelatihan kepada warga sekitar untuk membuat kompos. Para pengurus Bank Sampah Wargi Manglayang tidak berhenti hanya memberikan pelatihan, namun terus memberikan motivasi kepada warga untuk tetap konsisten membuat kompos. Selain itu, mereka sering melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang dan dibuat kerajinan.

Aneka Produk dari Sampah

Untuk pembuatan kerajinan dari barang bekas, pengelola Bank Sampah Wargi Manglayang memberikan pelatihan kepada beberapa orang binaan. Para binaan inilah yang membuat kreasi-kreasi dengan memanfaatkan berbagai barang-barang bekas, seperti bekas bungkus kemasan, sedotan air mineral, plastik kresek dan lain-lain. Barang kerajinan yang dihasilkan pun beragam mulai dari tas kecil, dompet, taplak, hantaran pernikahan dan lain-lain.

Bank Sampah Wargi Manglayang pun kerap mengikuti pameran-pameran yang berkenaan lingkungan hidup. Berkat konsistensi dan prestasi yang sudah diraih, Bank Sampah Wargi Manglayang sering mendapat undangan untuk berbagi pengalaman di berbagai tempat.

Kehadiran Bank Sampah ini dirasakan manfaatnya secara langsung oleh warga lingkungan sekitar. Mereka mengaku lingkungan menjadi lebih bersih dan terbiasa untuk membuat sekaligus memanfaatkan kompos. Selain itu, warga pun mendapatkan keuntungan secara ekonomis.

Walapun tak bermodal besar, asalkan didukung oleh warga yang peduli lingkungan, Bank Sampah mandiri pun tak kalah bermanfaat bagi warga dan lingkungan. (1008)

Untuk share  artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?57111

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_______________________________________________________________

Supported by :

Rosy Law