Jika seseorang berbadan sehat dan mengajar puluhan anak itu adalah hal yang biasa. Namun tidak dengan Ibu Een. Dengan kondisi terbujur kaku karena lumpuh, ia masih tetap mengajar puluhan anak di rumahnya. Ya, dengan kondisi berbaring di tempat tidur, ia mampu mengajar anak-anak yang datang ke rumahnya.Sudah berbagai penghargaan diraih Een Sukaesih, namun tak membuatnya silau akan pujian. Een masih tetap bersahaja dan sederhana. Sudah 26 tahun, ia menjalani hidupnya seperti ini. Rheumathoid arthitis adalah penyakit semacam rematik ganas yang membuat badannya hampir lumpuh total.  Hingga kini, penyakit tersebut belum ada obatnya.

Akhir bulan Mei 2013, Een mendapatkan penghargaan SCTV,  salah satu televisi swasta di Indonesia. Selain itu masih ada beberapa penghargaan lain yakni, Dompet Dhuafa Award 2010 untuk kategori pendidikan, penghargaan dari Universitas pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Education Award dari Bank Syariah Mandiri (BSM).

Berkat kerja keras tanpa pamrih itu pulalah, ia juga mendapatkan penghargaan dari Dinas Pendidikan Kab. Sumedang. Pihak Dinas Pendidikan juga menjadikan rumah Een sebagai sanggar belajar dengan nama Sanggar Belajar Al Barokah. Nama itu pilihan Een sendiri.

Saat penyakit tersebut mendera dirinya, Een pernah patah semangat. Untunglah, tak lama ia bangkit dan bertekad untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Berbekal semangat untuk menjadi seseorang yang bermanfaat bagi sesamanya, ia mengabdikan diri mengajari anak-anak di kampungnya di Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Sumedang.

Dengan membagikan ilmunya kepada anak-anak yang belajar ke rumahnya, ia merasa bisa memanfaatkan waktunya. Ia bisa menggunakan waktu untuk berbagi ilmu dan berbagi kasih sayang.

Itupulah yang membuatnya mengajar tanpa mengharapkan imbalan. Anak-anak yang belajar ke rumahnya memberikan balas jasa dalam bentuk sayuran atau mie instan. Bahkan jika Een memiliki rezeki, ia yang membelikan alat tulis untuk anak didiknya. Semua Een lakukan agar bisa bermanfaat bagi sesama.

Untuk share artike ini, Klik www.KabariNews.com/?56020

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :