Akibat banjir yang menggenangi sebagian wilayah di Jakarta, menyebabkan ribuan orang terpaksa mengungsi. Meskipun banjir telah surut, namun sebagian masyarakat masih bertahan di tempat-tempat pengungsian. Dari catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Kamis (24/1) pengungsi bejrumlah 33.502 orang.

Jumlah pengungsi tersebar di beberapa wilayah yang tergenang banjir, seperti pengungsi di Jakarta Selatan ada 729 orang, Jakarta Timur 3.204 orang, Jakarta Barat 24.529 orang, dan Jakarta Utara 5.040 orang pengungsi. Ribuan pengungsi hidup seadanya di pengungsian, bahkan mereka rela tidur beralaskan koran, kedinginan, dan merasa kurang nyaman karena harus berbagi dengan keluarga lain. Tak hanya dipemukiman bantaran sungai saja yang terkena bencana banjir, karena banjir pun merata menyambangi kawasan elit di Pluit, Jakarta Barat. Ratusan rumah mewah pun tak luput dari genangan akibat jebolnya tanggul Kanal Banjir Barat di Jalan Latuharhary dan matinya pompa yang membuang air di Waduk Pluit.

Banjir Jakarta kali ini tidak hanya  merugikan dari segi materil, tapi juga membawa duka khususnya warga yang kehilangan keluarganya karena meninggal. Tercatat, banjir Jakarta menyebabkan 20 orang meninggal dunia.

Diprediksi hujan masih akan terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya hingga pertengahan Februari mendatang, untuk itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih berupaya menanggulangi banjir. Gubernur DKI pun telah mengeluarkan status darurat banjir Jakarta hingga 27 Januari, dan meminta masyarakat terus waspada dengan keadaan cuaca yang bisa memperburuk kondisi pasca banjir Jakarta 16-17 Januari lalu.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?52386

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_____________________________________________________

Supported by :