Kondisi banjir yang terjadi beberapa hari terakhir memang sempat membuat Jakarta lumpuh. Kondisi jalan yang tergenang, banyak pemukiman penduduk yang diterjang banjir, bahkan kantor pemerintahan sampai istana kepresidenan pun tak luput dari genangan air.

Tidak hanya warga sebangsa yang prihatin dengan kondisi tersebut, keprihatinan pun ditunjukan dari berbagai negara sahabat. Banyak bantuan berdatangan untuk sekedar meringankan para korban banjir. Pemerintah pun mengintruksikan status Darurat Banjir Jakarta  hingga pekan depan (27/1). Posko peduli banjir, pengungsian, juga dapur umum banyak didirikan di wilayah yang terkena banjir. Pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat pun tak tinggal diam, banyak aparat yang diturunkan untuk membantu mengantisipasi banjir Jakarta yang terjadi sejak 16 Januari 2013.

Amerika salah satu negara sahabat yang cukup perduli indonesia. Melalui Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot A Marciel, pemerintah AS menyampaikan rasa prihatin atas bencana banjir yang melanda Ibu Kota dan sekitarnya.  “Kami ingin menyampaikan rasa simpati kami yang sedalam-dalamnya kepada para korban banjir besar yang menimpa Jakarta dan sekitarnya,” kata Marciel dalam keterangan tertulisnya.

Marciel juga mengapresiasi para relawan, tim evakuasi dan masyarakat yang rela bekerjasama tanpa pamrih membantu para korban banjir. Gotong-royong itu membuatnya tersentuh. Sedikit Marciel menyampaikan kondisi bencana yang sempat dialami AS jelang akhir tahun 2012 kemarin, Badai Sandy yang menerpa sebagain kota di Amerika juga memprihatinkan. Kondisi tersebut membuatnya sangat mengerti dengan keadaan yang dihadapi masyarakat Jakarta yang terkena bencana banjir khususnya.  “Dengan dampak dari Badai Sandy di AS yang masih tersimpan jelas di benak warga Amerika, kami mengerti betapa sulit tantangan yang kini sedang dihadapi oleh warga Indonesia, dan kami dengan senang hati membantu,” tulisnya.

Tak sekedar prihatin, pemerintah AS juga menawarkan bantuan melalui Kantor Bantuan Luar Negeri AS ( Office of U.S. Foreign Disaster Assistance) yang berada di bawah naungan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID). Pemerintah AS menyumbangkan US$150.000 atau sekitar Rp 1.4 miliar untuk membantu para korban banjir di Ibu Kota.

Sumbangan tersebut akan disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (PNPB), pemimpin masyarakat serta bekerja sama dengan sejumlah lembaga seperti, Mercy Corps, Save the Children dan World Vision.
Bantuan yang cukup besar itu nantinya bisa digunakan untuk pengadaan dan distribusi setempat seperti barang-barang kemanusiaan, termasuk bahan-bahan yang dapat membantu kegiatan untuk membersihkan sisa-sisa banjir, sehingga memungkinkan para korban banjir untuk kembali ke rumah masing-masing.

Amerika dan Indonesia, kata Marciel, telah berkerja sama cukup lama dalam penanganan masalah bencana. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, USAID juga telah membantu Indonesia, seperti bencana banjir di Ambom pada 2012, meletusnya Gunung Merapi pada 2010, gempa bumi di Padang pada 2009, gempa bumi di Yogyakarta pada 2006 dan tsunami di Aceh pada 2004.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?52061

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :