Tragedi penembakan yang terjadi di sekolah dasar Sandy Hook, di Connecticut, Amerika Serikat, menyita perhatian Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Paska penembakan sadis yang menewaskan 27 orang yang kebanyakan anak-anak di bawah usia 10 tahun ini, Obama langsung terbang ke Newtown, Connecticut dan bergabung dengan para korban dan keluarga korban.

Sebelumnya Obama juga memerintahkan  kepada seluruh warga Amerika untuk mengibarkan bendera setengah tiang sampai dengan tanggal 18 Desember untuk menghormati para korban yang tewas. Tidak hanya di Gedung Putih, Tapi Obama juga ingin bendera dikibarkan di ruang-ruang publik, pangkalan militer dan kapal-kapal angkatan laut AS, juga seluruh kedutaan dan perwakilan Amerika di seluruh dunia.

Kedatangan Obama ke Newtown bukan hanya ingin menyampaikan rasa belasungkawa terhadap korban dan keluarga yang ditinggalkan, tapi ia juga menyampaikan kecamannya terhadap pelaku penembakan yang tega menghabisi bocah-bocah tidak berdosa.  Obama mengaku turut berduka cita atas 20 anak sekolah dan tujuh orang dewasa yang tewas dalam insiden penembakan pada Jumat ( 14/12) itu.

Sebagai orang nomor satu di AS, Ia berjanji tidak akan mentolerir tragedi yang menewaskan banyak orang dan akan melindungi rakyatnya dengan menggunakan seluruh kekuasaannya bersama warga, penegak hukum, hingga para profesional kesehatan mental, para pendidik dan orang tua untuk mencegah terjadinya insiden serupa agar  tidak terulang lagi. “Tragedi-tragedi ini harus berakhir. Saya akan menggunakan semua kekuatan saya dan mengajak berbagai kalangan untuk bersama mencegah insiden serupa,” papar Obama.

Meski Presiden AS ke-44 itu mengakui Amerika tak melakukan cukup banyak hal untuk memastikan keselamatan anak-anak. Pasalnya AS memiliki UU Senjata yang memberikan hak kepada setiap warga negaranya untuk memiliki senjata api ( the right to bear arms) demi perlindungan.

Banyak penentang peredaran senjata secara bebas di AS

Tragedi penembakan brutal di Amerika Serikat ini membuat banyak pihak memaksa pemerintah perlu untuk memperketat peredaran sejata di Amerika Serikat.  Walikota New York Michael Bloomberg merupakan salah satu penentang peredaran senjata secara luas. Atas beberapa kejadian sadis yang terjadi ia pun menyalahkan Presiden Barack Obama yang gagal melarang peredaran senjata api secara bebas. Bloomberg sempat mendesak kongres untuk memperbaharui peraturan beredarnya senjata bentuk militer yang sebelumnya diberlakukan pada 1994 dan tidak berlaku lagi pada 2004. Ia juga mendesak penguakan basis data untuk melacak kepemilikan senjata dan pengetatan peredaran senjata dan penambahan aturan penjualan senjata terhadap pelaku kejahatan.

Sementara Senator ternama Partai Demokrat, Dianne Feinstein dari California, berjanji mengajukan RUU larangan senjata di hari kerja pertama Kongres AS, 3 Januari 2013 mendatang.

Pembantaian di Newtown ini merupakan tragedi kedua yang paling mematikan di lembaga pendidikan AS. Sebelumnya pada 2007, di Virginia Tech, seorang mahasiswa Cho Seung-Hui menembakan sejata secara membabi buta hingga menewaskan 32 orang, salah satunya korban diketahui siswa asal indonesia.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?51239

Untuk melihat artikel Amerika / National lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :