Negara bagian California AS pada bulan November nanti akan menggelar referendum untuk menghapus ketentuan dalam undang-undang yang mengatur tentang hukuman mati bagi tersangka kejahatan berat. Pemikiran penghapusan hukuman mati itu didasarkan pada dua hal; hak asasi manusia (HAM) dan juga demi menghemat keuangan di negara bagian itu.

Sekretaris Pemerintahan California, Debra Bowen, memaparkan ke media bahwa para aktivis anti-hukuman mati mengumpulkan lebih dari 500 ribu tanda tangan warga sebagai syarat untuk menggelar jajak pendapat. “Jajak pendapat digelar bersamaan dengan pelaksanaan pemilu presiden AS pada 6 November mendatang,” kata Debra seperti diberitakan AFP, awal minggu ini.

Sampai saat ini ada sekitar 725 narapidana yang tercatat harus menghadapi hukuman mati pada ujung hukumannya. Jika akhirnya mayoritas warga di negara bagian dengan populasi terpadat itu memilih menghapus hukuman mati, maka mereka yang terdaftar untuk dieksekusi di kamar gas itu akan secara otomatis diubah vonisnya menjadi penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat. Jika benar menjadi kenyataan, California akan menjadi negara bagian ke-18 –dari total 50- yang menghapuskan hukuman mati.

Ternyata hukuman mati menurut beberapa pihak selain mengabaikan rasa kemanusiaan, juga menghabiskan banyak biaya. Untuk mengantarkan 13 orang ke kamar gas saja harus menelan biaya sekitar US $ 4 miliar. Biaya itu sebagian besar untuk memastikan semua pihak berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan negara bagian. Misalnya pengawalan beberapa waktu sebelum eksekusi dilakukan dll.

Hukuman mati diperkenalkan kembali di wilayah California pada tahun 1978. Saat itu pemerintah negara bagian tak sadar bahwa hal itu akan membawa konsekwensi biaya yang cukup besar.

“Sistem hukum kita sudah rusak, mahal dan selalu memiliki risiko menghasilkan kesalahan,” kata seorang aktivis yang mendukung penghapusan hukuman mati, Jeanne Woodford. Woodford adalah mantan sipir di LP San Quentin yang memiliki terpidana mati terbanyak di AS. “Hukuman mati menguras uang negara sementara lembaga pendidikan dan perpustakaan umum terpaksa dipangkas pendanaannya,” katanya. Karena itu sebaiknya memang hukuman mati dihapuskan dari ketentuan di UU negara bagian.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38083

Untuk melihat artikel Amerika / National lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :