Harga bahan
bakar minyak (BBM) tidak jadi naik, putusan itu disahkan pada Sidang Paripurna
DPR (30/3) yang memutuskan penundaan
kenaikan BBM hingga 6 bulan kedepan. Guna menghemat subsidi energi karena harga
premium dan solar tidak jadi naik, pemerintah menggunakan opsi lain untuk
penghematan, yaitu membatasi peggunaan BBM bersubsidi untuk jenis mobil
tertentu. Mekanisme ini akan diberlakukan mulai awal bulan Mei.

Menteri
Energi Sumber Daya dan Mineral Jero Wacik menjelaskan, saat ini kebijakan itu
sedang dibahas di DPR, dan pada akhir bulan akan diinformasikan keputusan untuk
pemberlakuan mekanisme baru dari pemerintah. “Nanti akhir bulan ini akan
diumumkan oleh Pak Presiden, apa saja yang harus dihemat dan bagaimana cara
serta pengawasannya,” katanya.

Meski ada
pilihan lain dengan menunda kenaikan BBM, namun bukan berarti tidak ada pro
kontranya. Kebijakan ini ditentang pengamat permintakan Kurtubi. Menurutnya,
tujuan menghemat subsidi tidak akan tercapai, tetapi malah akan meresakahkan
rakyat. “Skenario apakah 1.300 cc atau 1.500 cc yang akan menjamin patokan,
sebaiknya jangan diterapkan karena akan berdampak pada inflasi yang dasyat menginat
ini kebijakan menaikan harga secara
terselubung” paparnya.

Kurtubi justru menyarankan pemerintah agar lebih konsentrasi pada konversi minyak ke gas karena
akan lebih murah dan efisien.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38068

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_____________________________________________________

Supported by :