Kabupaten
Mamuju Provinsi Sulawesi Barat adalah
daerah yang mengandung radioaktif paling
tinggi di Indonesia dan memiliki
kandungan uranium yang cukup besar. Laju dosis radioaktif di Mamuju sama dengan
wilayah Pocos de Caldas Brazil yakni 250 nsv.

Hal ini menyebabkan provinsi Sulawesi Barat
berpotensi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terbesar di
Indonesia karena daerah ini nyata memiliki kandungan uranium. “Namun untuk
membangun PLTN masih membutuhkan kajian mendalam terkait dampak yang
ditimbulkannya,” kata peneliti bidang pertambangan Nurdin Ashat belum lama ini seperti diberitakan lembaran ASDM.

“Jika berbicara pembangunan PLTN tentu Sulbar bisa melakukan itu karena
potensinya ada. Tetapi saat ini PLTN juga tidak bisa beroperasi karena adanya ketidaksetujuan
dari masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, hasil penelitian yang dilakukan selama ini memang cukup
mengejutkan termasuk kajian dari pihak Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) terkait
potensi uranium di daerah ini. “Potensi uranium di Mamuju tertinggi
radioaktifnya dibanding beberapa provinsi di Indonesia,” katanya.

Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Bapeten, Dr Khoirul Huda M Eng juga
mengatakan, potensi uranium di Mamuju sangat tinggi dibanding daerah lain di
Indonesia. Khoirul mengatakan, Kabupaten Mamuju saat ini adalah daerah yang
paling tinggi radioaktifnya di Indonesia. Laju dosis radioaktif di Mamuju sama
dengan wilayah Pocos de Caldas Brazil yakni 250 nsv. Angka ini berada pada
tingkat di atas normal.

Potensi paling tinggi di Mamuju ditemukan di wilayah bukit Desa Takandeang,
Kecamatan Tapalang sekitar 40 kilometer dari kota Mamuju. Tinggi radioaktif di
desa tersebut berkisar antara 2.000-3.000 nsv per jam. Juga terdapat di Desa Belang
Belang, Kecamatan Kalukku, sekitar 30 kilometer dari Kota Mamuju dan di
Kecamatan Tobadak sekitar 100 kilometer dari Kota Mamuju.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38013

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :