DPR tunda kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah bisa menaikkan harga BBM dalam waktu enam bulan jika ada kenaikan atau penurunan minyak dunia sebesar 15 persen dari perkiraan APBN sebesar US$ 105 perbarel.

Keputusan penundaaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dicapai melalui pengumpulan suara terbanyak (voting). Anggaran subsidi energi juga naik menjadi Rp 225 trilyun dan Rp 137 trilyun diantaranya subsidi untuk BBM.

Pengumpulan suara terbanyak itu dilakukan karena kesepakatan tidak juga menemukan titik temu. Terutama soal Hasil voting apakah perlu tidaknya penambahan pasal 7 ayat 6a yang memberi kesempatan pemerintah menaikkan harga BBM. Hasilnya, 356 suara mendukung penambahan pasal 7 ayat 6a UU APBN. Suara dukungan itu berasal dari Fraksi Demokrat, Golkar, PKB, PPP dan PAN. Sedangkan yang menolak penambahan pasal sebanyak 83 suara dari Gerindra dan PKS.Minimnya jumlah suara yang menolak penambahan pasal atau menolak kenaikan harga BBM karena 93 anggota Fraksi Hanura dan PDIP melakukan aksi keluar sidang.

Sidang dimulai sejak Jum’at pukul 10 pagi juga sempat ditunda sekitar 7 jam karena dilakukan lobi antar 6 fraksi di DPR kecuali 3 fraksi oposisi yaitu fraksi PDIP, Gerindra dan Hanura. Ketiga fraksi oposisi tersebut hanya menunggu di ruang sidang.

Keputusan ditundanya kenaikan harga BBM bersubsidi setelah melalui salah satu opsi yang disetujui yaitu pemerintah diperbolehkan menaikkan harga BBM jika harga minyak mentah mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15 persen dalam waktu enam bulan kedepan dari asumsi yang sudah ditetapkan yaitu US$ 105 per barrel. Harga asumsi tersebut sudah naik dari harga sebelumnya yaitu US$ 90 per barrel. Sementara opsi yang tidak disetujui adalah kenaikan harga BBM benar-benar dibatalkan.

Setelah sidang paripurna DPR RI menyepakati hasil terkait harga BBM, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo menegaskan bahwa pada tahun anggaran 2012 pemerintah berwenang untuk melakukan penyesuaikan harga BBM bersubsidi dan kebijakan pendukungnya.

Sementara itu di luar gedung DPR MPR, mahasiswa dan buruh yang berdemonstrasi menolak kenaikan BBM, dibubarkan paksa oleh aparat pada sore hari. Mereka sempat menjebol pintu pagar gedung wakil rakyat itu. Para pendemo masih bertahan di seputaran Slipi dan Senayan sebelum membubarkan diri.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38005

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :