Sebagai upaya mengenang peristiwa tsumani Aceh tahun 2004 silam, didirikanlah Museum Tsunami Aceh. Arsitektur bangunannya merupakan gabungan rumah panggung khas Aceh dengan konsep escape building hill berupa bukit untuk evakuasi bencana tsunami.

Jika dilihat dari jauh, bangunan museum menyerupai kapal laut dengan cerobong. Museum berlokasi di Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh.

Daya tarik utama museum adalah sebuah lorong sempit dimana pada kedua sisi
dindingnya terdapat suara air yang bergemuruh seakan mengingatkan pada
gelombang tsunami. Museum juga menampilkan simulasi elektronik gempa bumi
Samudra Hindia 2004 beserta foto korban dan kisah dari mereka yang selamat.

Museum yang diresmikan pada Februari 2008 ini, juga difungsikan sebagai pusat
pendidikan dan pusat evakuasi jika bencana tsunami terjadi lagi.

Konsep bangunan merupakan ide dari M. Ridwan Kamil, sang pemenang sayembara sekaligus Dosen Arsitektur Institut Teknologi Bandung, yakni Rumoh Aceh as Escape Hill.

Museum memiliki dua tingkat. Lantai satu merupakan area terbuka yang berfungsi sebagai tempat untuk mengenang peristiwa tsunami. Terdapat ruangan-ruangan berisikan hal-hal terkait kejadian tsunami 2004, seperti foto, artefak jejak tsunami, dan diorama (miniatur) kapal nelayan yang diterjang gelombang tsunami.

Sementara pada lantai 2 terdapat media pembelajaran seperti perpustakaan, ruang alat peraga, ruang 4D, ruang lukisan bencana, souvenir shop, dan kafe.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37911

Untuk melihat artikel Nusantara lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :