Anda
termasuk peminat makanan dan minuman kaleng?

Dalam satu bulan berapa banyak makanan kaleng yang sudah Anda
konsumsi? Atau hitung berapa banyak makanan kaleng yang disimpan dalam lemari
makanan Anda? Ingin hidup lebih sehat, ada baiknya jauhi makanan yang dikemas
dalam kaleng, pasalnya sebuah penelitian di Harvard menemukan bahwa kandungan
Bisphenol A tidak hanya ditemukan pada botol plastik saja, tapi juga pada
kaleng pengemas makanan.

Apa itu
Bisphenol A?

Penelitian
yang dilakukan Harvard School of Public Health dengan melibatkan 75 relawan. Mereka
menemukan bahwa zat bernama Bisphenol A atau dikenal juga dengan
diphenylolpropane dalam jumlah besar ada pada air seni relawan yang baru saja
memakan sup kalengan. Bisphenol A adalah
bahan yang dipakai pabrik untuk menjaga kaleng agar terhindar dari karat dan
menjaga makanan agar lebih tahan lama.

Hasil ini
tentunya mengejutkan banyak orang. Disaat komisi di Eropa melarang keras
penggunaan Bisphenol A untuk pembuatan botol susu bayi, ternyata zat berbahaya
ini masih banyak dipakai pada makanan kalengan.

Apa
bahayanya?

Beberapa
penelitian menunjukan bahwa seseorang yang secara tidak sadar telah
mengkonsumsi Bisphenol A akan meningkatkan risiko terkena sakit jantung,
diabetes, penyakit hati dan impotensi. Masih ada lagi, bagi ibu hamil juga
berisiko melahirkan bayi yang mengalami gangguan otak dan perubahan perilaku.

Nah, Anda
sudah tahukan apa bahayanya. Tidak ada salahnya memilih hidup lebih sehat
dengan mengurangi atau menghentikan konsumsi makanan kaleng dan makanan dalam
kemasan plastik. Biasakan mengolah makanan sendiri, selain lebih hemat, sehat
dan murah Anda dan keluarga pun lebih nyaman menikmatinya.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37835

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :