Markas Besar Polri menimbang untuk meningkatkan status keamanan di Papua. Dalam dua minggu, 8 orang tewas dalam insiden penembakan di luar bentrokan di Abepura. Polisi telah menurunkan tim Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) pimpinan Komisaris Jenderal Polisi Imam Sujarwo untuk menilai situasi terakhir.

“Ini menjadi penilaian kami. Untuk itu kami sudah perintahkan anggota di sana,” kata juru bicara Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam, dalam keterangan pers di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan (24/10). “Kami juga meminta bantuan TNI untuk mengejar pelaku penembakan”, katanya. Insiden penembakan ini memakan korban berbagai pihak; karyawan Freeport, pendulang tradisional sampai kepala polisi setempat.

Sekitar pukul 11.30 WITA, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mulia Ajun Komisaris Polisi Dominggus Awes yang berada di Puncak Jaya, Papua, tewas ditembak. Dominggus tewas saat melakukan pengamanan di Bandara Mulia, Papua. Pelaku diduga berjumlah dua orang. Korban tewas dari jarak dekat setelah peluru mengarah dari hidung ke arah belakang.

Sementara itu,Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menginstruksikan agar pelaku kekerasan dan makar di Papua ditindak tegas.

Djoko menegaskan, Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah final termasuk pemberian otonomi khusus bagi Papua dalam rangka mendukung pembangunan di propinsi tersebut.

“Jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan otonomi khusus, pemerintah telah membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat yang akan rutin mengevaluasi pelaksanaan otonomi khusus di Papua.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37472

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :