Pemerintah bersama Yayasan Batik Indonesia menggelar acara ajang “pamer” ragam corak batik khas Indonesia.

Mengangkat tema “Indonesia Global Home of Batik”, pameran batik terbesar di Tanah Air, World Batik Summit 2011,
yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada 28
September hingga 2 Oktober 2011 diharapkan dapat menjadi salah satu cara
memperkenalkan ragam corak batik yang dihasilkan dari berbagai daerah
di seluruh Indonesia.

Setelah mendapat pengakuan dunia internasional sebagai warisan budaya tak benda (intangible
Cultural Heritage) yang disahkan oleh lembaga Badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang membidangi pendidikan, ilmu dan Budaya, UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
)
pada 2 Oktober 2009 lalu, baik pemerintah, pihak swasta, maupun
lembaga-lembaga lainnya terus mengupayakan memperkenalkan batik ke
masyarakat internasional.

Bahkan pada tanggal ditetapkannya batik sebagai warisan budaya tak
benda milik Indonesia tersebut, pemerintah juga mencanangkannya sebagai
Hari Batik Nasional.

Dalam pidato di acara yang diikuti oleh sekitar 1.000 delegasi
nasional dan internasional dari berbagai kalangan tersebut, Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar dikemudian hari batik dapat
menjadi salah satu cara diplomasi Indonesia untuk meningkatkan citra
Indonesia di lingkup internasional.

“Saya cinta batik, saya suka batik, dan saya suka dan sering sekali
memakai batik. Mari kita semua harus menjadi duta bangsa,” ucap
Presiden.

Presiden juga mengajak kalangan industri batik untuk terus
meningkatkan produksi mereka, karena pasar batik masih terbuka luas. Hal
ini diutarakan Presiden karena jumlah angka penjualan batik terus
meningkat tajam hingga mencapai Rp 3,9 triliun pada tahun 2010 lalu.
Jumlah tersebut lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya
mencapai angka Rp 2,5 triliun.

Selain itu, bertambahnya nilai ekspor batik ke luar negeri yang
menyentuh angka 22,3 juta dollar AS pada tahun 2011, lebih tinggi jika
dibandingkan empat tahun sebelumnya yang hanya mampu mencapai 16,3 juta
dollar AS pada 2006 menumbuhkan rasa optimisme Presiden akan
perkembangan industri batik dalam negeri.

“Saya melihat masih terbuka lebar peluang bagi kita untuk meningkat lebih tinggi dan lebih besar lagi,” imbuh SBY.

Tercatat ada 117 peserta dari 11 negara yang ikut meramaikan acara World Batik Summit 2011.(Arip)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37373

Untuk

melihat artikel Sana-Sini lainnya, Klik

di sini

Mohon beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________

Supported

by :