Kekayaan potensi wisata di Indonesia sudah pasti tidak
diragukan lagi. Beragam pilihan wisata dengan mudah dapat ditemui di
bumi nusantara ini. Para wisatawan akan dimanjakan dengan banyaknya
obyek wisata yang tersebar luas dari Sabang hingga Merauke. Selain
keindahan alam, beberapa kegiatan wisata yang dapat dinikmati
diantaranya adalah wisata budaya, wisata kuliner, wisata sejarah sampai
dengan wisata religi.

Bagi wisatawan mancanegara, Bali dan Lombok memang masih mendominasi
jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Namun demikian, masih
banyak wilayah di Indonesia yang menyuguhkan obyek wisata yang tidak
kalah menariknya dengan Pulau Dewata tersebut, di antaranya obyek wisata
di daerah Sumatera Utara.

Selain terkenal dengan keberadaan danau vulkaniknya, Danau Toba,
dengan panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer, wilayah yang
berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura ini, boleh jadi
dapat menjadi pesaing pulau Bali dan Lombok di masa yang akan datang.

Terus berkembang menjadi kota metropolitan bersaing dengan Ibukota
Jakarta dan Surabaya. Medan sebagai wilayah yang menjadi pusat segala
aktivitas di Sumatera Utara, telah berhasil menyedot perhatian
masyarakat untuk menjadi pusat perputaran roda ekonomi di wilayah ini.

Dengan jumlah penduduk sekitar 2,1 juta jiwa , yang sebagian besar
didominasi oleh suku-suku Tapanuli (Batak, Mandailing dan Karo)),
Melayu, Minangkabau, Aceh, Jawa dan keturunan Tionghoa serta India.
Medan berada di posisi ke tiga sebagai kota terbesar di Indonesia.
Beragam bentuk bangunan serta pusat bisnis tumbuh subur dalam memenuhi
kebutuhan laju roda ekonomi di kawasan tersebut.

Bagi orang yang baru pertama kali datang ke Sumatera Utara, khususnya
kota Medan, mungkin akan sedikit kaget dengan karakter orang-orang
Medan yang sikapnya tegas dengan logat bicaranya yang keras,
dibandingkan dengan orang-orang yang tinggal di pulau Jawa. Karakter
ini merupakan ciri khas warga Medan yang unik, sebagaimana suku-suku
lainnya di Indonesia yang beragam dengan karakternya masing-masing..

Salah satu hal yang juga menarik di kota Medan adalah, banyak
dijumpai kendaraan seperti becak yang menggunakan mesin motor, disebut
‘bentor’

Kota Medan juga memiliki wisata sejarah yang cukup banyak, seperti
beberapa bangunan kuno bergaya Eropa sisa masa kolonial Belanda terletak
di kawasan Kesawan.

Beberapa bangunan bersejarah yang pernah berdiri di kawasan ini adalah South East Asia Bank, kantor Nederlandsch Indische Escompto Maatschappij, rumah Tjong A Fie, gedung Bank Modern (dulunya adalah kantor perwakilan Stork), gedung Jakarta Lloyd (dulunya merupakan kantor perusahaan pelayaran The Netherlands Shipping Company dan sempat menjadi kantor Rotterdam’s Lloyd), gedung PT. London Sumatera (dulu kantor Harrison & Crossfield), dan sebuah café yang sejak jaman kolonial hingga sekarang masih tetap beroperasi, namanya Tip Top.

Obyek wisata yang terkenal lainnya di Medan adalah Istana Maimun.
Terletak di Jalan Brigjen Katamso, Istana Maimun merupakan salah satu
dari ikon kota Medan. Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun pada
masa pemerintahan Kesultanan Deli, Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa
Alamsyah pada 1888. Istana yang luasnya 2.772 m2 dengan 30 ruangan
tersebut sangat menarik. Desain interiornya unik, yakni memadukan
unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India
dan Italia.

Bila mengunjungi Medan, kiranya tidak lengkap bila Anda tidak
menginjakkan kaki di Tanah Karo. Berada di dataran tinggi pegunungan
Bukit Barisan dan merupakan daerah hulu sungai yang luasnya 2.127,25
Km2, wilayah Kabupaten Karo, memiliki daerah yang cukup terkenal, yakni
Brastagi (35 Km dari Medan). Dari wilayah ini bermacam buah-buahan dan
bunga-bungaan dipanen. Mata pencaharian utama penduduk adalah
pertanian pangan, serta hasil hortikultura dan perkebunan rakyat yang
terhampar luas, menjadikan daerah ini terkenal dengan program
ekowisatanya. Udaranya sejuk dan banyak buah markisa dan jeruk yang
dipanen di sini, membuat Brastagi dikenal sebagai, “Kota Jeruk atau
Kota Markisa”.

Dari lokasi ini, keindahan gunung Sibayak dapat dinikmati yang
merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 2.172 meter dari
permukaan laut (mdpl), serta gunung Sinabung (2.460 mdpl). Kata Sibayak
sendiri dalam bahasa Batak Karo berarti Raja. Selain itu, ada pula
obyek wisata alam lainnya, yaitu air terjun Sipiso-piso dengan
ketinggian sekitar 800 meter terletak di kawasan wisata alam desa
Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Menyeberang ke pulau Samosir

Obyek wisata lainnya yang terkenal adalah Danau Toba, di mana pulau
Samosir terletak ditengah-tengah danau tersebut dengan panorama
pegunungan yang mengelilinginya.
Terletak di ketinggian 1.995 mdpl, suhu di pulau Samosir sangat sejuk.
Bagi mereka yang senang dengan olahraga paralayang bisa mencobanya
disini. Dengan terbang tandem bersama instruktur paralayang yang
berpengalaman, Anda akan diajak keliling di udara menyaksikan keindahan
danau Toba dan pulau Samosir dari atas udara.

Meski hanya memiliki luas 630 km2, pulau Samosir ternyata punya
obyek wisata cukup banyak, seperti wisata pertanian, budaya,
pemandangan alam dan wisata perairan danau Toba.

Infrastruktur penunjang wisata di lokasi ini juga cukup memadai,
mulai dari penginapan dan hotel yang menyediakan kolam renang dan Jacuzzi, hingga homestay
dengan harga murah. Juga dapat dikunjungi rumah adat dan lokasi
pemakaman raja-raja Batak jaman dulu yang berada di wilayah Tomok.

Dari sini kunjungan dapat diteruskan ke pantai Lagundi yang terdapat
di sepanjang pantai timur pulau Samosir. Pantai yang memiliki pasir
putih ini sangat cocok untuk camping ground. Selain itu, ada
juga sebuah menara yang bernama Menara Pandang Tele di daerah
pegunungan di sisi lain pulau Samosir yang dapat membantu Anda melihat
bentuk pulau Samosir secara keseluruhan. (arip)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37277

Untuk melihat artikel Jalan-Jalan lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :