Siapa pun pasti tergiur dengan makanan enak seperti sosis,
gorengan, keripik kentang, cemilan manis, steak, dan kopi dan minuman bersoda.
Semua makanan tersebut bahkan sudah tidak asing lagi bagi Anda bukan? Makanan
yang sudah merakyat ini bisa ditemukan dimana saja, mulai dari mal, restoran,
kedai bahkan di warung pinggiran banyak ditemukan makanan sejenis.

Semua makanan tersebut memang memberi kenikmatan dan
kelezatan tersendiri bagi para penikmatnya, tapi pernahkah Anda berpikir dua
kali saat menyantapnya ?

Terlalu sering mengkonsumsi makanan diatas ternyata dapat
merugikan kesehatan. Beberapa pakar nutrisi pernah mengungkapkan, jenis makanan
seperi junk food, gorengan, dan
minuman bersoda dapat mempercepat proses penuaan.

Ada
beberapa alasan diantaranya, salah satunya yaitu sebagian besar makanan
mengandung banyak lemak dan gula tinggi yang dapat berdampak buruk pada tubuh.

Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang dapat membuat
Anda lebih cepat tua :

Minuman bersoda

Minuman bersoda atau berkarbonat mengandung kadar gula
tinggi dan rendah nutrisi. Kandungan gulanya yang tinggi dapat memicu obesitas
yang bisa meningkatkan resiko hipertensi, diabetes, jantung dan stroke.

Beberapa riset gizi yang dilakukan di Harvard School of Public Health mengungkapkan, jika dikonsumsi
setiap hari, satu kaleng minuman bersoda dapat menaikan berat badan seseorang
sampai 7 kg dalam setahun. Hmm bisa
dibayangkan jika dikonsumsi secara rutin kemungkinan terjadinya obesitas tidak
dapat dihindarkan.

Sosis

Sosis jadi kegemaran semua kalangan, dari anak-anak sampai
orang dewasa pasti suka makanan ini. Tapi sayangnya menurut riset terbaru di
Eropa, makanan berbahan dasar daging ini dapat memicu risiko kanker kolorektal
atau kenker usus. Kanker ini disebabkan karena banyaknya zat N-nitroso yang
bersifat karsinogenik, semakin sering mengkonsumsinya maka ancaman pun semakin
besar. Zat tersebut terbentuk ketika bahan tambahan nitrit dicampurkan dengan
daging olahan.

Tak hanya itu saja, sosis pun terbuat dari daging berlemak, zat-zat kimia dan
bahan-bahan lainnya pun bisa membuat organ liver jadi bekerja keras untuk
menetralkannya.

Kopi

Minuman berkafein ini ternyata berperan meningkatkan hormon
stres, dan pengaruhnya dapat bertahan selama beberapa jam setelah dikonsumsi.
Padahal salah satu kontribusi terbesar dari penuaan dini adalah hormon stres
yang disebut kortisol. Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan otot- otot
tubuh menjadi cepat letih, sehingga menyusut. Penyusutan otot bisa mempengaruhi
elastisitas kulit, yang lama kelamaan bisa menyebabkan keriput.

Keripik dan gorengan

Makanan ini diproses dengan cara penggorengan bersuhu
tinggi, sehingga memicu pembentukan lemak jenis trans-fat. Kebiasaan mengkonsumsi makanan ini dapat memicu risiko
penyakit jantung koroner.

Cemilan mengandung
banyak gula

Makanan ini mengandung banyak gula dapat memicu obesitas.
Kue-kue manis juga seringkali dibuat dengan minyak yang terhidrogenasi sehingga
mengandung trans-fat.

Minyak terhidrogenasi dibuat dengan cara menambahkan hidrogen pada minyak cair
untuk menjadikannya lebih padat sehingga lebih mudah untuk disimpan. Namun
begitu, proses kimia ini juga menghasilkan trans-fat. Contoh dari proses ini
lemak yang dihidrogenasi adalah margarin atau mentega.

Trans-fat meningkatkan risiko penyakit jantung lebih besar ketimbang lemak
jenuh, karena dapat menekan kolesterol baik (LDL) dan meningkatkan kolesterol
jahat (HDL) dalam peredaran darah. Selain itu, kombinasi gula dan trans-fat
akan membuat pankreas dan liver bekerja lebih keras.

Menurut pandangan para ahli, memaksakan organ berkerja lebih keras sama artinya
mengundang radikal bebas. Jika asupan makanan anti penuaan tidak mencukupi
untuk melawan radikal bebas, artinya tubuh bisa menua lebih cepat dan lebih
rentan terhadap penyakit.

Daging merah

Daging merah memang mengandung protein yang penting bagi
perbaikan jaringan. Namun terlalu banyak menyantap protein hewani juga dapat
memicu hilangnya kadar kalsium dari tulang, sehingga mengundang risiko
osteoporosis.

Beberapa riset menunjukkan bahwa asupan protein yang tinggi di usia pertengahan
berkaitan dengan peradangan poliartritis, di mana peradangan terjadi pada lebih
dari satu jenis sendi.

Nasi dan roti

Makanan ini mengandung sedikit serat sehingga masuk
dalam kategori makanan dengan indeks glikemiktinggi. Makanan-makanan seperti
ini dicerna dan diserap ke dalam peredaran darah dengan sangat cepat, sehingga
membuat kadar gula melonjak dalam waktu singkat.

Hal ini pun akan membuat sel berubah dan menua lebih cepat sehingga
meningkatkan risiko penyakit-penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, kandung
empedu, penyakit jantung, alzheimer
dan beberapa jenis kanker. Makanan lain dengan indeks glikemik tinggi adalah kentang tumbuk, gandum olahan dan
sereal bergula.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36607

Untuk melihat artikel Kesehatan lainnya, Klik di sini.

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

____________________________________________________

Supported by :