Pemerintah mengklaim siap membangun 100.000 unit rumah murah di seluruh Indonesia pada
tahun ini.

“Kita berusaha tahun ini mungkin 100.000 unit. Lokasinya di seluruh Indonesia,
sebagian di Jawa dan sebagian di luar Jawa,” ujar Menteri Perumahan Rakyat
(Menpera) Suharso Monoarfa di kantor Menko Perekonomian, Rabu (3/2).

Suharso menyatakan, untuk lahannya sendiri akan menggunakan lahan
daerah-daerah yang berpotensi untuk digunakan dalam pembangunan rumah murah
tersebut. Namun, pemerintah tetap akan berkompromi terlebih dahulu dengan
daerah-daerah terkait. “Lokasi tergantung respons daerah. Menurut kami di
daerah tersebut prioritas, tapi daerahnya tidak merespons lalu bagaimana,”
ujarnya.

Sementara untuk pendanaannya, Suharso mengatakan BUMN akan membantu dari
dana sosial (corporate social responsibility/CSR) perusahaan-perusahaan pelat
merah selain dana dari APBN. “Lahannya lahan daerah, Pemda akan menyediakan
kewajiban berdasarkan undang-undang. BUMN menyediakan dalam bentuk CSR untuk
penyediaan sarana dan prasarana. Pembangunannya siapa saja, assignment terbesar
Perumnas,” paparnya.

Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardojo masih urung menyatakan berapa
besar dana yang dialokasikan pemerintah walau bersifat prioritas.

Program rumah murah Rp.5-10 juta pertama kali dikemukakan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono saat rapat di Istana Bogor, Selasa (22/2). Presiden mengaku
menaruh iba kepada masyarakat yang tinggal di kolong jembatan. Presiden lalu
menjanjikan pengadaan rumah murah bagi masyarakat miskin. Masyarakat miskin
bisa membelinya dengan skema kredit lunak.

“Di kolong-kolong jembatan, saya kira ketika saudara naik mobil, melewati
tempat itu, ada saudara kita yang bermalam di situ, tentu tidak baik kita
membiarkan,” kata Presiden saat itu.

Untuk share atrikel ini klik www.KabariNews.com/?36415

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :