Dalam persaingan industri telepon selular (ponsel) dunia, ada dua
merek yang relatif baru tetapi langsung menyedot perhatian, yaitu
Blackberry dari RIM (Research In Motion) dan iPhone dari Apple Inc.

Kedua merek ini bersaing ketat dalam penjualan. Blackberry nyaris
menyentuh angka penjualan 120 juta unit di seluruh dunia, sementara
iPhone mencapai lebih dari 73 juta unit. Meski saat ini dari segi basis
operasi keduanya mulai disaingi Android, namun sebagai sebuah merek,
Blackberry dan iPhone masih menjadi favorit.

Namun lupakan dulu soal kalkulasi, karena ada hal tak kalah menarik
untuk dibahas, yakni tentang desain ponsel yang saat ini sedang tren di
Indonesia sejak tahun 2009 dan diprediksi bertahan hingga 2011.

Soal ini, Blackberry layak disebut pemenang. Sebab desain tombol QWERTY dan layar lebarnya langsung menjadi model favorit dan ditiru oleh nyaris semua produsen ponsel.

Sebelum muncul ponsel QWERTY, jumlah tombol
ponsel hanya 12 atau 14 tombol dengan angka “1” merangkap untuk huruf
“A”, “B”, “C” dan seterusnya. Jadi jika ingin mengetik huruf “C” kita
harus menekan tiga kali pada tombol angka “1”. Karena dipandang tak
efisien, diadopsilah model QWERTY seperti pada papan ketik.

Sebagaimana papan ketik, model QWERTY
menyediakan satu tombol untuk setiap huruf. Sehingga proses pengetikan
dapat dilakukan dengan dua tangan dan hasil ketikan menjadi lebih cepat.

Sebetulnya sebelum Blackberry mengeluarkan model QWERTY,
Nokia lebih dulu mempopulerkannya lewat varian Nokia Communicator
dengan jenis dua muka atau flip pad. Awalnya model ini cukup diminati,
tetapi begitu Blackberry muncul dengan QWERTY one pad atau satu muka, model flip pad langsung tenggelam.

Dibanding QWERTY dua muka, ponsel QWERTY
satu muka Blackberry memang jauh lebih efisien. Desainnya berlayar
lebar dengan barisan tombol seperti papan ketik yang terletak di
bawahnya. Pengguna ponsel tak perlu membuka flip pad untuk sekedar
mengetik dan mengirim pesan.

Tak diketahui pasti merek mana yang pertama kali menggunakan QWERTY
satu muka, tetapi merek Blackberry boleh dibilang sebagai salah satu
pionir. Dan ketika pasar pengguna Blackberry melejit, model ponsel QWERTY satu muka semakin berjaya saja.

Sempat ada model layar sentuh yang cukup digemari, namun sekali lagi QWERTY
satu muka ala Blackberry, tetaplah favorit. Buktinya, nyaris semua
merek ponsel, kecuali iPhone yang memang setia dengan model layar
sentuhnya, mengeluarkan model QWERTY satu muka.

Biar Dibilang Blackberry

Saat ponsel QWERTY satu muka Blackberry
laris manis di pasaran, para produsen ponsel pun memanfaatkan peluang
ini dengan memproduksi ponsel bermodel sama. Bahkan ada merek yang mirip
sekali dengan Blackberry, yakni Blueberry. Bukan hanya model, tetapi
logo serta bentuk tulisan pada mereknya pun sangat mirip.

Itu baru satu merek, belum lagi merek-merek lain buatan China atau buatan lokal yang mengadopsi ponsel QWERTY satu muka ala Blackberry. Sebut saja Nexian, TI-Phone, Imo, Venera, Mito, Maxtron, Micxon, D-One, Vtel, CSL, dan masih banyak lagi.

Hebatnya, selain dijual murah pada kisaran harga 400 ribu-800 ribu
rupiah, merek-merek tersebut punya kemampuan yang ‘beda-beda tipis’
dengan ponsel merek terkenal. Bisa facebook, twitter, chating, atau
sekedar berselancar di internet.

Menurut Ari Chandra, pedagang ponsel di pusat penjualan ponsel Cempaka Mas Jakarta Pusat, terjadinya tren ponsel ponsel QWERTY
satu muka ala Blackberry, bukan semata didorong oleh flesibilitas atau
aksesibilitasnya, melainkan ada juga faktor ‘ingin gaya’.

“Harga Blackberry masih tergolong mahal untuk golongan tertentu, maka
ketika muncul ponsel-ponsel bermodel seperti Blackberry dengan harga
yang murah, masyarakat langsung menyukainya. Meski bukan Blackberry,
minimal miriplah,” kata Ari kepada Kabari awal Desember lalu.

Ari yang awalnya hanya menjual ponsel merek-merek terkenal, bahkan mengaku harus ikut-ikutan menjual ponsel QWERTY lokal atau buatan China, “Soalnya banyak yang nyari,” kata Ari yang mengaku bisa menjual 5 unit ponsel per hari.

Ari sendiri memakai ponsel QWERTY buatan China, “Gak apa-apa bukan Blackberry, yang penting mirip,” kata Ari sembari tersenyum.

Sekarang dimana-mana mudah ditemui orang menenteng atau sedang asyik mengetik ponsel QWERTY, tak peduli dimana dan apa mereknya. Tak heran tahun 2011 ini ponsel QWERTY satu muka ala Blackberry, diyakini masih akan menjadi tren.(yayat)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36215

Untuk

melihat artikel Sana-Sini lainnya, Klik

di sini

Mohon beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________

Supported

by :