Warna hijau kontras sekali dengan alam, hal itulah yang
menginspirasi Marga Alam untuk menambah koleksi busana terbarunya.
Tampil pada ajang Jakarta Fashion & Food Festival 2010 (JFF 2010) yang digelar Mei lalu di Summarecon Kelapa
Gading, Jakarta Utara, desainer gagah ini memilih tampil beda dari
desainer tanah air lainnya.

Marga cenderung lebih menonjolkan warna hijau, ia mengaku sangat
perduli lingkungan dan pada kesempatan inilah ia buktikan, selain
mendukung pemerintah yang tengah menggalakkan go green, ia juga
ingin ikut mengkampanyekan green fashion untuk global
warming
.

“Jika pemerintah sibuk dengan program penanaman pohon, guna
melestarikan lingkungan, saya sebagai desainer juga ingin berkampanye
dengan karya-karya saya,” ungkapnya ramah.

Gaun malam rancangan mantan top model era 90-an ini tampil memukau
dengan padu padan warna-warna natural. Selain terlihat glamour,
gaun sentuhan Marga terlihat sejuk, cerah dan hijau.

“Padu-padan warna hijau dan kuning mewakili alam, memberikan kesan
cerah, sejuk namun tidak meninggalkan kesan glamour dan indah. Dan
inilah salah satu karya saya yang saya dedikasikan untuk alam,” ungkap
desainer yang pernah merancang busana untuk Miss World 2009 Ksania
Sukhinova.

Marga Alam mengawali karirnya di dunia fashion sebagai desainer baju
pengantin pada 1990, bekerja sebagai asisten desainer di Rudy
Hadisuwarno Bridal selama 6 tahun. Pada tahun 1997 memulai karir sendiri
dengan label Marga Alam sampai sekarang.

Kelihaiannya memadukan kebaya dan gaun malam menjadikan namanya kian
melambung dan dikenal banyak orang. Sebagai perancang, namanya cukup
diperhitungkan di dunia fashion tanah air. Di setiap rancangannya Marga
selalu memadukan unsur timur dan barat sehingga terlihat lebih modern
dan kontemporer.

Ciri khas rancangannya terlihat dari detail ukiran dan sulur yang
diaplikasikan dengan payet, manik dan kristal.

Go international

Berharap mendapat kesempatan untuk meramaikan fashion internasional,
ia akan mengusung kebaya modern yang dipadukan dengan gaun malam sebagai
kekayaan busana nasional yang patut diperhitungkan.

“Saya memilih kebaya untuk ditonjolkan ke fashion internasional.
Kebaya merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan karena merupakan
identitas nasional Indonesia,” ungkapnya. (pipit)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35120

Untuk

melihat artikel Mode & Gaya lainnya, Klik

di sini

Klik

di sini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported

by :