Satu hari setelah resmi menjadi WNI (Warga Negara
Indonesia), tokoh Aceh sekaligus Deklarator Gerakan Aceh Merdeka
(GAM), Tengku Hasan Tiro, Kamis (3/6) pukul 12.12 WIB menghembuskan nafas
terakhirnya di RS Zainoel Abidin, Banda Aceh akibat infeksi paru-paru.

Hasan Tiro adalah putra Indonesia yang sempat berpindah
kewarganegaraan menjadi warga negara Swedia karena masalah politik. Dia
menginginkan Aceh merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia dengan mendirikan GAM
pada 4 Desember 1976, yang dikenal dengan Aceh Sumatra Nasional Liberation
Front (ASNLF).

Beruntung polemik itu berakhir setelah perjanjian damai di Helsinki, Finlandia pada
Agustus 2005. Berjalan tiga tahun perdamaian, Hasan Tiro kembali ke Indonesia
dan menetap di Banda Aceh pada Oktober 2008, dimana sebelumnya ia tinggal di
Swedia, tempat dimana dia memimpin ASNLF.

Hampir dua tahun setelah kembalinya ke Indonesia, baru
kemarin, Rabu (2/6) berkas kewarganegaraan Hasan Tiro sebagai WNI diserahkan. Seluruh
berkas diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan,
Djoko Suyanto yang datang sekaligus untuk menjenguk.

Selama 10 hari Hasan Tiro mendapatkan perawatan intensif di
RS Zainoel Abidin , namun sayang tepat satu hari setelah menerima berkas
kembalinya WNI, kondisinya terus menurun dan akhirnya wafat. Sebelum meninggal
ia sempat berpesan untuk seluruh masyarakat Aceh agar tetap berjuang dan
melanjutkan perdamaian.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35022

Untuk

melihat Berita Indonesia
/ Khusus
lainnya, Klik

di sini

Klik di sini
untuk Forum
Tanya
Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah
artikel ini

______________________________________________________

Supported
by

: