Judul: Perahu Kertas
Penulis: Dewi Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Jumlah Halaman: 444 halaman

Setelah
merampungkan “Rectoverso”, Dee kembali merilis novel baru yang berjudul
“Perahu Kertas”. Berawal dari Keenan, seorang remaja pria yang baru
saja menyelesaikan sekolahnya di Amsterdam. Keenan yang memiliki darah
seni dari sang Ibu sangat menyukai seni lukis dan bercita-cita menjadi
pelukis. Amsterdam adalah kota yang baik untuk melanjutkan sekolah
seni, namun sesuai perjanjian dengan sang ayah, selesai SMA ia diharuskan balik ke tanah air dan meneruskan kuliah di Fakultas Ekonomi.

Setelah
kembali ke tanah air, Keenan bertemu dengan Kugy, sahabat Noni,
kekasihnya Eko. Eko sendiri adalah sepupunya Keenan. Kugy seorang gadis
unik dan yang sangat menggilai dongeng. Bercita-cita menjadi juru
dongeng membuatnya memutuskan kuliah di Fakultas Sastra. Keenan, Kugy,
Eko dan kekasihnya Noni menjadi akhirnya sahabat karib.

Keenan
merasa kagum dengan pemikiran Kugy dan sebaliknya. Keduanya akhirnya
saling jatuh cinta satu sama lain. Namun sangat disayangkan Kugy sudah
memiliki kekasih, sementara itu Keenan sedang dicomblangkan dengan
seorang kurator muda bernama Wanda oleh Eko dan Noni.

Lama
kelamaan persahabatan mereka semakin merenggang. Kugy pun memutuskan
untuk sibuk dengan kegiatan barunya, yaitu menjadi guru relawan di
sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sekolah ia mendapat murid yang
sangat nakal bernama Pilik. Namun Kugy berhasil mengatasi kenakalannya
dengan menuliskan dongeng kisah petualangan Jenderal Pilik dan Pasukan
Alit. Ia menuliskan kisah tentang murid-muridnya setiap hari dalam
sebuah buku tulis dan rencananya akan diberikan ke Keenan.

Sementara
itu pendekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus rupanya gagal.
Keenan juga dikejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun kandas
dalam semalam. Ia pun meninggalkan kehidupannya di Bandung dan
keluarganya di Jakarta. Ia memutuskan pindah ke Bali dan tinggal di
rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.

Tinggal di Bali tampaknya
bisa mengobati luka hati Keenan. Selain itu ia mulai melukis kembali
setelah sekian lama berhenti. Dengan modal cerita Jenderal Pilik dan
Pasukan Alit, Keenan berhasil menciptakan lukisan serial yang menjadi
terkenal dan diburu oleh para kolektor.

Sedangkan Kugy
mulai merasa kesepian di Bandung. Setelah lulus kuliah, ia bekerja di
sebuah biro iklan di Jakarta. Di sana ia bertemu dengan Remi, atasan
sekaligus sahabat abangnya. Karena pemikiran Kugy yang unik dan
spontan, karirnya menanjak dengan cepat. Remi pun tertarik dengan Kugy
dan Kugy membalas cinta Remi.

Keenan yang sedang di Bali
tiba-tiba diharuskan kembali ke Jakarta karena kondisi kesehatan
ayahnya memburuk. Ia pun kembali bertemu dengan Kugy. Akankah kisah
cinta mereka terulang kembali? Novel Perahu kertas membuat pembaca
mengaduk-ngaduk emosi. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan tanpa
arah, cinta pun dapat mengalir ke segala arah. Novel ini diwarnai
dengan kisah persahabatan, tawa, tangis dan tentunya, cinta. (chika)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33808

Untuk melihat Berita Indonesia / Buku lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :