Bersamaan dengan musim pemilu, Starvision meluncurkan film
bertema parodi politik garapan Monty Tiwa berjudul “Wakil Rakyat” . Film yang
rencananya akan diputar di bioskop tanggal 2 April 2009, mencoba mengangkat situasi
faktual politik di Indonesia
terutama tentang pemilihan caleg.

Kisah Bagyo (Tora Sudiro) dimulai ketika dia dituduh mengacau
acara rakernas sebuah partai besar pimpinan Zainuddin (Joe Project P). Karena
inseden itu Bagyo harus kehilangan pekerjaan dan rencana pernikahannya dengan
Ani (Rvalinna S. Temat) pun terancam batal.

Apes yang dialami Bagyo belum berakhir, setelah terpaksa
menjual motornya untuk modal kawin, uang hasil penjualan motor itu juga diembat
rampok. Bagyo kalap dan mencari rampok sialan itu. Dia lalu ketemu
lagi dengan rampok tersebut saat sedang merampok artis bernama Atika (Wiwid
Gunawan). Bagyo yang kalap berhasil menggagalkan aksi perampokan itu.

Photobucket

Karena berhasil menyelamatkan seorang artis terkenal, sontak
nama Bagyo langsung top.  Bagyo disanjung-sanjung
 dan dianggap pahlawan.

Kepahlawanan
Bagyo tercium Wibowo (Tarzan), ketua umum Partai Perjuangan Tiada Henti
(PPTH). Wibowo kemudian menawarkan Bagyo menjadi caleg dari partainya. Bagyo yang
sama sekali tidak mengerti politik akhirnya menerima tawaran Wibowo.

Bagyo ditugaskan untuk berkampanye di sebuah desa terpencil
di Yogyakarta, tapi ternyata di desa tersebut
Bagyo sama sekali tidak dikenal oleh warga.

Bagyo pun harus putar otak untuk
melakukan pendekatan kepada warga desa tersebut.

Photobucket

Dan di desa itu pula Bagyo menemukan kenyatan lain yang
lebih penting daripada sekedar urusan partai. 
Suatu ketika, karena lebih memilih menolong seorang perempuan yang ingin melahirkan daripada
hadir dalam kempanye perkenalan Caleg, Bagyo akhirnya dipecat dari partai.

Meski bertema agak berat,  film justru sengaja di tempatkan bukan untuk
mengkritisi politisi, tetapi memparodikan realitas politik yang memang suka atau
tidak, mesti kita akui terjadi di Indonesia.

Photobucket

Monty Tiwa yang juga menulis skenario film ini tampak lincah
memainkan dialog-dialog konyol ala politisi busuk.   Coba simak
dialog yang diucapkan Wibowo saat menawarkan Bagyo jadi  caleg Partai Perjuangan Tiada Henti (PPTH), “Enggak
perlu ngerti politik…. jadi wakil rakyat itu” kata Wibowo santai.

Dalam realitas,
Monty Tiwa mungkin merujuk kepada caleg-caleg  yang latar belakang politiknya tidak jelas
tapi berani mengajukan diri. Dan kita sepakat itu ada.

Sementara mengharapkan sesuatu yang lebih dari film ini,
agak susah, apalagi jika ingin mendapat pelajaran politik. Sebab ini hanya film
parodi politik, jadi yang dibolehkan  hanya tertawa, gak usah capek-capek mikir.

<object width=”425″ height=”344″><param name=”movie” value=”http://www.youtube.com/v/OtLtdA2gDWw&hl=en&fs=1″></param><param name=”allowFullScreen” value=”true”></param><param name=”allowscriptaccess” value=”always”></param><embed src=”http://www.youtube.com/v/OtLtdA2gDWw&hl=en&fs=1″ type=”application/x-shockwave-flash” allowscriptaccess=”always” allowfullscreen=”true” width=”425″ height=”344″></embed></object>

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32875

Untuk melihat Berita Indonesia / Filem lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Mobil