Semarang(Kabari), Pujiono Cahyo Wodiyanto (43), atau dipanggil Syeh Puji, benar-benar membuat heboh.  Ia baru saja menikahi gadis belia berusia12 tahun.

Syeikh Puji baru saja menikahi Lutfiana Ulfa yang masih bau kencur(12 tahun), bahkan Syeikh Puji berencana menikah lagi dengan remaja
berusia 9 dan 7 tahun dalam waktu dekat. Nama kedua remaja cilik ini masih
dirahasiakan.

Sebelum menikahi Lutfiana Ulfa Syeikh Puji telah
memiliki seorang istri dan menurut pengakuannya bahwa sang istri yang berperan
aktif mencarikan pasangan untuk menjadi istri-istri Syeikh Puji.

Syeikh Puji mengaku istri-istri ciliknya akan dididik dan diminta membantu mengurus perusahaannnya. Syeikh Puji, yang juga  memimpin sebuah pondok pesantren di Semarang, memang memiliki
perusahaan kaligrafi dari kuningan dengan omset sekitar Rp 150 miliar
setahun.

Ulah Syeikh Puji kontan menuai kontroversi dan beragam komentar. Termasuk dari Menteri Agama Maftuh Basyuni yang mengatakan bahwa Syeikh Puji dapat dikenakan sanksi sesuai perundangan yang berlaku. Maftuh menilai, tindakan Syeikh dapat dikategorikan  melanggar UU, sehingga ia dapat dikenakan sanksi.

Sementara Ketua Komisi Perlindungan  Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab dipanggil Kak Seto, menyatakan prihatin atas kejadian ini. “Karena secara fisik dan psikologis, anak seusia itu belum dapat menanggung beban dan tanggung jawab sebagai seorang istri.” Kak Seto juga meminta kepada masyarakat supaya menghentikan segala tindakan pengeksploitasian anak. Ia menambahkan, “Tindakan Syeikh Puji melanggar
hukum perkawinan, dalam UU Perkawinan pasal 7 ayat 1,  disebutkan bahwa perkawinan hanya diizinkan bila pria sudah
berusia 19 tahun dan wanita sudah berumur 16 tahun.”tegasnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga meminta
agar masyarakat tidak terpengaruh dengan tindakan yang diambil oleh Syeh Puji
yang menikahi anak di bawah umur. Di lain pihak, Syeikh Puji yang juga dikenal sebagai miliarder di Semarang, tampak tenang-tenang saja. Ia  menganggap orang yang menentang tindakannya, justru tak tahu apa-apa soal dirinya. “Biar saja orang lain mau ngomong apa, lha wong ini tak bertentangan dengan agama kok.” ujarnya tenang.

Di Semarang, Syeikh Puji dikenal sebagai pengusaha sukses dan nyentrik. Dilehernya selalu menggantung dua atau tiga tasbih berukuran besar. gaya bicaranya juga ceplas-ceplos dan terkesan santai.  Bulan puasa lalu ia bahkan sempat membagikan zakat Rp 1.3 miliar kepada fakir miskin.

Saat ini berbagai Lembaga Swadaya Masyrakat (LSM) yang bergerak di bidang perlindungan anak sedang menyiapkan laporan kepolisian terhadap tindakan Syeikh Puji.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32141

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_______________________________________________________

Supported by :

Photobucket