Penetapan ini didasarkan pada metode hisab _hakiki wujudul hilal_ yang
selama ini dipakai oleh PP Muhammadiyah untuk menetapkan bulan
komariah, termasuk datangnya Ramadhan dan Syawal.
Sementara, Nahdlatul Ulama (NU) sampai berita ini diturunkan belum menentukan jatuhnya 1 Syawal 1429. Selama ini dua ormas Islam besar tersebut kerap berbeda pendapat dalam menentukan 1 Syawal. Perbedaan itu terjadi karena masing-masing menggunakan cara yang berbeda dalam penghitungan 1 Syawal. Muhammadiyah biasanya menggunakan cara hisab atau perhitungan matematis, sementara NU mengandalkan Rukyat atau penglihatan hilal (bulan) secara langsung.
Pemerintah sendiri mengharapkan tidak ada perbedaan 1 Syawal tahun ini dikalangan umat Islam. Pemerintah melalui Menteri Agama Maftuh Basyuni telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari Rabu, 1 Oktober 2008.
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32025
Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini
______________________________________________________
Supported by :