Gubernur sebagai Penanggungjawab

Setiap Jakarta banjir, pintu air, seperti Pintu Air Katulampa, Bogor, Pintu Air Depok, Pintu Air Menggarai (dalam kota) akan menjadi perhatian masyarakat. Pintu air – yang merupakan bagian integral dari pengendalian air, bukanlah bendungan – sebagaimana pemahaman masyarakat selama ini.

Pada tanggal 1 Februari 2008, Jakarta terendam air. Hampir seluruh DKI (Daerah Khusus Ibukota) lumpuh. Aktivias ekonomi Ibukota “mati”. Celakanya, banjir terjadi pada jam sibuk pula, sekitar jam 11.00 siang – ketika para pekerja sedang berada di kantor masing-masing. Satu hari penuh, perkantoran tidak melakukan apa-apa, mobilisasi terhenti. Para perkerja yang hendak pulang harus menunggu air surut, yang berjam-jam lamanya. Terjadi kemacetan dimana-mana dan penumpukan karayawan yang menunggu kendaraan umum. Kajadian tersebut jadi menarik karena hujan yang turun hanya di sekitar Jakarta – 170 mm per-detik dan berlansung pada malam hari saja.

Masuknya air ke Jakarta.

Kalau diruntut, air dari luar yang masuk ke Jakarta berasal dari tiga sumber. Sungai Cisadane di barat, Sungai Ciliwung di selatan dan Sungai Tarum Barat (Sungai Kalimalang) di timur. Khusus Sungai Tarum Barat yang berasal dari Citarum, airnya di gunakan untuk sumber air minum warga Jakarta yang diolah PDAM JAYA.

Dari ketiga sungai tersebut, Sungai Ciliwung paling berpotensi memberikan dampak banjir ketika air sungai meluap karena sungai ini membelah pusat Jakarta sebelum ke laut. Dengan panjang mencapai 119 km, Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai lintas provinsi yang melewati Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sungai ini bersumber dari Telaga Warna di Kaki Gunung Pangrango, Kabupaten Cuanjur dan mengalir ke utara melalui kota Bogor, Depok, Jakarta dan bermuara di Teluk Jakarta.

Di sepanjang aliran sungai Ciliwung, terdapat banyak pintu air. Salah satunya Bendungan Katulampa di Bogor. Bendungan ini menjadi indikator banjir Jakarta. Dari Bendungan Katulampa, alur air terbelah menjadi dua, yakni menjadi Sungai Ciliwung dan saluran irigasi. Sungai Ciliwung kemudian mengalir terus ke Depok dan ke Pintu Air Manggarai. Sementara air dari saluran irigasi Katulampa mengalir ke Cibinong, Cimanggis, Cipinang, Pulogadung dan Sunter.

Dari Bendungan Katulampa ke Depok perjalanan air 3 jam lamanya, sementara dari Depok ke Pintu Air Manggarai sekitar 6 jam. Hitung kotor, dari Bendungan Katulampa hingga Pintu Air Manggarai perjalanan air sekitar 9 jam. “Itu berarti, jika permukaan air di Katulampa meningkat tajam, maka dalam waktu 10 jam ke depan, Jakarta berpotensi banjir,” kata Andi Sudirman, petugas Pelaksana Bendung Katulampa yang sedang sibuk menjawab handy talkie.

Cara Kerja Pintu Air

Jakarta sedikitnya memiliki 50 pintu air besar dan kecil yang tersebar di 13 sungai primer. Pintu air-pintu air itu saling bekerja sama menginformasikan dalam sistem manajemen pengendalian banjir.
Misalnya, ketika elevasi muka air di Pintu Air Depok mencapai ketinggian 200 cm, maka semua pintu air pada Pintu Air Manggarai akan dibuka dan keadaan dinyatakan Siaga. Saat air di Pintu Air Manggarai mencapai ketinggian 750-850 m, status sudah menjadi Siaga 3 dan beberapa daerah seperti Pengadegan, Cawang, dan Kampung Melayu dipastikan tergenang. Siaga 2 bila elevasi muka air 850-950 cm. Di atas 950 cm keadaan telah menjadi Siaga 1.

Menurut Edhi Widodo, Petugas Pelaksana Pintu Air Manggarai, Pintu Air Manggarai memiliki 3 pintu. “Pintu Banjir Kanal untuk air yang dibuang ke Banjir Kanal Barat. Pintu Ciliwung untuk mengatur debit air yang masuk ke dalam kota. Dan satu lagi, Pintu Surabaya yang berfungsi sebagai penggelontoran,” ujarnya.

Lama pintu air dibuka, memakan waktu 20 menit menggunakan mesin. Sayangnya, keadaan saluran Pintu Air Manggarai sangat memprihatinkan karena sedikitnya 30 m3 sampah tertumpuk di Pintu Air Manggarai setiap hari. “Sampah memang menjadi pemandangan sehari-hari di pintu air ini,” papar Edhi Widodo lagi.

Di Pintu Air Pulo Gadung kurang lebih sama. Empat buah pintu air berfungsi mengatur debit air yang masuk ke Kali Sunter. Jika elevasi air meningkat di Cipinang Hulu, maka semua pintu air yang dimiliki Pintu Air Pulogadung dibuka untuk membuang air ke Kali Sunter. Setelah air turun, maka pintu air ditutup sampai air dari Cipinang Hulu datang. “Kalau musim hujan begini, kita harus benar-benar waspada memperhatikan debit air. Walaupun ada prosedurnya, kadang-kadang kita perlu insting yang tepat agar untuk membuka atau menutup pintu air,” jelas Syubhan, Petugas Pelaksana Pintu Air Pulogadung. Setelah air datang, air dibiarkan dahulu ‘mengumpul’ beberapa saat. Kemudian dibuka kembali setelah air yang dibuang ke Kali Sunter menyusut.

Dalam tingkatan Siaga, setiap status ada yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan. Siaga IV yang bertanggung jawab adalah Kepala Seksi. Kalau Siaga III Kepala Suku Dinas dan Siaga II Kepala DPU DKI. Dan, jika keadaan sudah mencapai Siaga I, maka yang bertanggung jawab adalah Gubernur.

Penjaga Pintu Air

Kendati cara kerjanya terkesan sederhana, para petugas yang bekerja di pintu air harus siaga dan waspada. Tidak boleh lengah sedikitpun. Seluruh pintu air tersebut dijaga dan diawasi selama 24 jam penuh. Biasanya pintu air besar atau utama dijaga empat sampai delapan petugas. Sementara pintu air kecil cukup dijaga dua petugas. Status mereka ada yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) ada pula yang masih Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Andi Sudirman, Petugas Pelaksana Bendung Katulampa mengaku baru diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil tahun 2007 lalu, setelah 14 tahun mengabdi. Rata-rata pendidikan mereka Sekolah Menengah Atas. Mereka diberikan alat kerja berupa radio panggil dan handy talkie. Biasanya mereka juga disediakan tempat tinggal sederhana di sekitar pintu air. (yayat)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?2638

Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari Maret 2008 ( E-Magazine )

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket

Lebih dari 100 Perusahaan Asuransi di California.

Asuransi Mobil, Kesehataan, Gigi, Bisnis, Jiwa.

Bisa dapat Premium Online Sekarang…..

Klik www.GreatPremium.com Sekarang

Telpon 1-800 281 4134            Email  Info@thinkapril.com