KabariNews – Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk mewujudkan transparansi data nasional untuk perikanan tangkap. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia memberitakan secara umum kerjasamanya  dengan  Global Fishing Watch, sebuah kemitraan bersama SkyTruth, Oceana dan Google.

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dalam siaran persnya mengatakan, Ini adalah langkah awal yang penting untuk mewujudkan reformasi pemerintahan yang baik dalam sektor perikanan, sehingga memungkinkan negara untuk membuka data perikanan swasta pada pihak yang berkepentingan sesuai aturan, dan akhirnya untuk dapat dibuka secara publik. Kerjasama ini akan memberikan kesempatan untuk penggunaan data yang sudah ada saat ini secara lebih cerdas dengan menggunakan pendekatan teknologi canggih dalam pengelolaan perikanan global.

“Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing adalah kejahatan global. Untuk mengakhirinya, kita harus menggunakan perangkat yang kita punya untuk memastikan bahwa kita bisa mengawasi dan mencatat semua kegiatan penangkapan ikan di wilayah perairan kita,” kata Susi

Global Fishing Watch, atau Pemantauan Perikanan Global, diharapkan akan dapat diakses secara umum pada tahun 2016. Publik bisa mendapatkan analisa data dari jaringan Automatic Identification System (AIS), yang dapat menyiarkan secara akurat identitas kapal, lokasi, kecepatan, arah tujuan dan lain sebagainya. AIS pada dasarnya dirancang sebagai mekanisme keamanan untuk menghindari tabrakan di laut. Namun, informasi lain tentang perilaku kapal. seperti misalnya kegiatan penangkapan ikan yang akan dilakukan, dapat diunduh dari Global Fishing Watch. Hasil dari kerjasama menyajikan tampilan kegiatan penangkapan ikan komersial di seluruh dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seluruh pemangku kepentingan akan dapat mengunduh data dan menggunakannya, dari warga negara, pemerintah, pengelola usaha perikanan hingga penggerak industri perikanan.

Pada saat yang sama, Vessel Monitoring System (VMS), atau sistem pemantauan kapal, digunakan khusunya oleh pemerintah di seluruh dunia untuk memantau kegiatan penangkapan ikan komersial. Indonesia adalah negara penghasil ikan tangkap kedua terbesar di dunia dan telah memiliki salah satu dari sistem VMS terluas di dunia. Membuat data-data pengangkapan ikan tersedia melalui Global Fishing Watch akan memungkinkan bagi Indonesia untuk mengelola perikanan nasionalnya dengan lebih baik melalui penggunaan aplikasi skala data besar, machine learning, cloud computing dan visualisasi yang canggih dan menyeluruh. Oceana, Google dan Skytruth sangat berharap bahwa negara-negara lain akan mengikuti langkah Indonesia.

“Indonesia adalah negara pertama yang bekerjasama dengan Global Fishing Watch untuk mengalisa data nasional tentang praktek-praktek perikanan,” ujar Jacqueline Savitz, Wakil Presiden Oceana. “Kerjasama ini akan meningkatkan penerapan kebijakan perikanan nasional dan membantu untuk mengakhiri penangkapan ikan liar, sehingga dapat meningkatkan kesehatan persediaan ikan Indonesia, serta melindungi mata pencaharian para nelauan,” tambahnya. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/81003

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Allan Samson

 

 

 

 

 

kabari store pic 1