KabariNews – Dalam kunjungan kenegaraan pertamanya ke Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih selama kurang lebih 1 jam dan diikuti pernyataan pers selama 20 menit. Pertemuan kedua kepala negara menandai babak baru hubungan bilateral Indonesia–AS yang berkembang dari comprehensive partnership (sejak 2010) menjadi strategic partnership. Dalam keterangan persnya di Blair House (Washington, D.C.), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan“pertemuan berlangsung dengan baik, akrab, dan juga produktif.” Pertemuan diawali dengan pernyataan belasungkawa Presiden Obama atas wafatnya nenek Presiden Jokowi, Almh. Sani Wirorejo, dan dilanjutkan dengan pembahasan isu-isu bilateral, regional, dan multilateral.

Dalam substansi bilateral, AS mengapresiasi peran Indonesia di ASEAN dan peran sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang sekaligus berdemokrasi dan menjunjung tinggi pluralisme. Kedua kepala negara berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di mana Presiden Obama secara khusus meminta tim ekonomi kedua negara untuk menjajaki, memperkuat, dan mengembangkan berbagai potensi ekonomi,investasi, dan pergadangan. Presiden Obama juga mengapresiasi berbagai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi. Ia juga mengacungi jempol langkah pengalihan subsidi bbm ke berbagai sektor yang lebih strategis. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan potensi Indonesia di bidang digital ekonomi. Keduanya pun sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang tersebut. Presiden Obama juga menanggapi bencana asap dengan nada yang positif dan memahami situasi kebakaran lahan gambut yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan diskusi Menlu Retno dengan Dubes AS untuk Indonesia Robert Blake, AS berkomitmen untuk memberikan bantuan sebesar 2,7 juta dollar.

Menurut Menlu Retno, substansi regional dan multilateral yang dibahas mencakup kerjasama di bidang kemaritiman, isu perubahan iklim, dan counter terorisme. Presiden Jokowi juga meminta dokumen yang berkenaan dengan Trans PacificPartnership (TPP) untuk dipelajari lebih lanjut karena Indonesia bermaksud untuk bergabung dalam TPP.

Selain berbagai substansi pembahasan kedua kepala negara, Menlu Retno juga menggarisbawahi penandatanganan berbagai nota kesepahaman Indonesia-AS di berbagai sektor. Selain penandatanganan kesepakatan perdagangan senilai 20.25 juta dollar, telah ditandatangani pula nota kesepahaman di bidang maritim, energi,pertahanan, dan bahan bakar alternatif.

Seusai pertemuan, di luar kebiasaan Presiden Obama, Presiden Jokowi diajak berjalan bersama menyusuri lorong Rose Garden sampai masuk ke wilayah kediaman Presiden Obama. Presiden Jokowi juga diajak berjalan melalui lorong yang menghubungkan kediaman dengan Oval Office. Presiden Obama sendiri kemudian yang menghantar Presiden Jokowi sebelum kemudian masuk ke dalam mobil. Gesture tersebut menengarai kedekatan kedua pemimpin dan juga kedekatan Presiden Obama dengan Indonesia.(1014)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/80902

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Allan Samson

 

 

 

 

 

kabari store pic 1