Ryan Potter dalam film Supah Ninjas

Ryan Potter dalam film Supah Ninjas

KabariNews –  Usianya baru 19 tahun, tapi karirnya di perfilman Hollywood begitu melesat. Dan karir aktingnya ini berkat penguasaan kungfu yang dipelajarinya sejak usia 8 tahun di Tokyo. Bagaimana sikap Ryan Potter, si tampan yang jago bela diri itu tentang dunia akting?

Ryan Potter merupakan sedikit dari aktor keturunan Asia yang sukses berkiprah di industri perfilman Hollywood. Dilahirkan di Portland (Oregon) 19 tahun yang lalu, Ryan tidak pernah bermimpi dirinya masuk ke dunia akting, apalagi industri perfilman Hollywood. Aktor muda yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Tokyo ini mulai berlatih kungfu beraliran White Tiger sejak usia 8 tahun. Seni bela dirinya itulah yang secara tidak langsung menghantarkannya ke dunia seni peran ketika produser menawarkannya ikut audisi di kelas kungfu untuk program channel televisi Nickelodeon yang bertema seni bela diri. Dalam audisi tersebut, ia mengungguli banyak kontestan lainnya. Alhasil, aktor keturunan Jepang ini pun lolos audisi untuk peran pertama di Hollywood. Mengawali karirnya sebagai aktor profesional Hollywood di usia 15 tahun, ia memainkan karakter Mike Fukanaga, tokoh utama di serial televisi yang berjudul Supah Ninjas. Tidak lama setelah itu, ia kembali mendapatkan tawaran akting, kali ini datang dari Disney Studio. Ia didaulat menjadi pengisi suara Hiro Hamada, karakter utama di film animasi Disney yang diadaptasi dari cerita Marvel berjudul Big Hero 6.

Lantaran digemari banyak kalangan, film tersebut sukses besar di box office dunia. Keberhasilan film yang mampu mendulang pendapatan triliunan rupiah ini sontak turut mendongkrak popularitas Ryan sebagai bintang utama Big Hero 6. Selain dari segi pendapatan, film Big Hero 6 juga berhasil memboyong berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya Piala Oscar 2015 untuk kategori Film Animasi Terbaik.

Di tengah kesibukannya di Hollywood, Stanley Chandra dari Kabari News berkesempatan berbincang dengan Ryan mengenai perjalanan karirnya di dunia seni peran dan perspektifnya mengenai representasi aktor keturunan Asia di industri perfilman Hollywood. Berikut terjemahan wawancaranya:

Bagaimana Anda melihat representasi aktor keturunan Asia di industry Hollywood?

Kita tengah berproses. George Takei merupakan salah satu perintisnya. Dari peran Sulu di serial televisi Star Trek, kita dapat melihat karir aktingnya yang meroket. Kita tengah berproses di Hollywood. Akan tetapi, kita belum mencapai tujuan. Ada banyak demografis lain di Hollywood yang memiliki aktor utama seperti George Clooney dan Brad Pitt. Saya merasa demografi Asia masih perlu untuk mencari sosok untuk peran aktor dan aktris utama. Kita tidak harus bergantung pada representasi di Hollywood karena kita juga membangun sebuah komunitas film dengan populasi etnis Asia yang mencapai 2.7 miliaar penduduk dunia. Belakangan, Hong Kong juga telah mendanai lebih banyak film daripada Hollywood. Kita berbicara tentang 2.7 miliar penduduk beretnis Asia.

Kita tidak memerlukan Hollywood, kita memiliki populasi yang cukup untuk membangun sebuah komunitas film baru. Sekarang masalahnya, hanya pada quality control. Film karya Donnie Yen sangat fenomenal, demikian juga film karya Jackie Chan yang luar biasa. Namun, sekarang, mari kita berbicara tentang film independen di Amerika Serikat. Bawa kualitas Hollywood tersebut ke Hong Kong dan Bollywood. Film Ip Man, misalnya, sangatlah fenomenal. Akan tetapi beberapa aktor mungkin akan lebih bagus untuk memainkan peran lain. Menurut saya, quality control yang perlu ditingkatkan.

Menurut Anda, apa yang harus dilakukan? Atau, apa yang dapat lebih diperbaiki lagi di Hollywood?

Premiere - Carpet Big Hero 6

Premiere – Carpet Big Hero 6

Representasi yang lebih banyak untuk masing-masing demografis. Saya mungkin saja ambigu dalam hal ini. Akan tetapi, film Big Hero 6 sukses besar karena unsur keberagamaan dalam film tersebut. Masyarakat dari seluruh dunia menonton film tersebut dan dapat melihat tokoh di layar lebar yang mirip seperti mereka dan bertindak seperti mereka. Apakah itu tinggi badan tokohnya, bentuk badan, warna kulit, suara, ataupun jenis kelaminnya. Big Hero 6 merepresentasi dunia. Banyak produk Hollywood lain yang hanya merepresentasikan demografis yang sangat terbatas di dalamnya. Di Amerika Serikat, ada 50 juta penduduk yang merupakan keturunan Asia. Pertumbuhan demografis tercepat di Amerika bukan lagi warga kulit putih. Lambat laun, orang kulit putih menjadi minoritas di Amerika Serikat. Kita tengah berproses. Ada lebih banyak film yang kini melibatkan aktor keturunan Asia. Menurut saya, dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, Anda dapat melihat lebih banyak wajah-wajah seperti saya di film layar lebar.

Beberapa tahun terakhir Anda telah berpengalaman bekerja dengan banyak tokoh legendaris di perfilman Hollywood. Siapa role model Anda dalam industri tersebut?

Saya harus mengatakan George Takei. Tidak hanya aktor legendaris keturunan Asia di Hollywood, George juga merupakan perintis dan penggagas kesetaraan gender di Amerika. Kemampuannya dalam me-reboot karir aktingnya sambil melakukan berbagai kegiatan filantropis dan advokasi juga sangat menginspirasi. Dia sering menjadi bintang tamu di berbagai show, membintangi banyak film, dan memproduksi film dokumenter. Saya tidak tahu seseorang di usianya yang memiliki fans di media sosial sebanyak George dan selucu dia.

Momen apa yang paling berkesan selama Anda bekerja dengan George Takei di Supah Ninjas?

Suatu hari saya duduk bersama George dan kami berbicara mengenai Perang Dunia II. Saya tidak tahu kalau George pernah diasingkan saat Perang Dunia II berlangsung. Dia menceritakan pengalamannya selama kurang lebih satu setengah jam sembari kami menunggu di lokasi syuting. Mulai dari apa yang terjadi saat Perang Dunia II berkecamuk sampai dengan apa yang terjadi kemudian saat Perang Dunia II berakhir. Banyak orang mengetahui perjuangan Martin Luther King Jr. untuk warga kulit hitam di Amerika Serikat, akan tetapi tidak banyak yang tahu tentang pengasingan warga keturunan Jepang di Amerika semasa Perang Dunia II.

Apa proyek Anda berikutnya?

Saya akan pergi ke New York selama Juli/Agustus nanti untuk syuting sebuah film horor. Saya juga akan lebih aktif di media sosial. Saya sedang memulai sebuah akun media sosial di mana orang-orang dapat menggunakannya untuk saling mengoneksi. Saya merasa platform tersebut dapat membantu untuk menemukan talenta-talenta terpendam di masyarakat.

Yang terakhir, pesan untuk fans Indonesia Anda

Halo, apa kabar? Terima kasih Anda telah menyimak wawancara ini. Ikuti saya di @RyanKPotter melalui akun twitter dan instagram. Silakan mengirimkan komentar Anda. Mari memulai sebuah dialog! (1014)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/78334

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

Kabaristore150x100-2